Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Ada Banyak "Stok" untuk Pendamping Jokowi

Kompas.com - 10/05/2014, 04:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan, ada banyak stok untuk mendapatkan figur bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo, bakal calon presidennya. Isyarat Jokowi soal latar belakang calon pendampingnya itu tak kemudian membatasi pilihan. (Baca: Isyarat Jokowi...)

Saat hendak bertolak ke Makassar dan Manado, Jumat (9/5/2014), Jokowi tak membantah ketika nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan kandidat yang sedang dia timbang menjadi pendamping. (Baca: Membaca Isyarat Jokowi soal Jusuf Kalla dan Abraham Samad).

"Ya mudah-mudahan itu. Mudah-mudahan yang disebutkan Pak Jokowi. Tapi, kalau tidak kan masih banyak 'stok' nasional yang sama kualitasnya," kata Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo tentang isyarat-isyarat Jokowi itu seusai rekapitulasi suara nasional di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Sabtu (10/5/2014) dini hari.

Tjahjo mengaku belum tahu pasti tentang sosok pendamping Jokowi untuk Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, penentuan bakal calon wakil presiden tersebut merupakan wewenang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Dia mengatakan, dalam waktu dekat, Megawati akan mengumumkan bakal calon wakil presiden itu.

"Pada saat itulah, baru kita tahu apakah benar dari kedua nama yang disebut Pak Jokowi memang benar menjadi pendampingnya," kata Tjahjo. "Sepanjang belum diumumkan kan sah-sah saja berubah untuk cawapres. Kalau capres, sudah (ditetapkan)," imbuh dia.

Dalam salah satu isyarat Jokowi, disebutkan bahwa bakal calon wakil presiden ini berasal dari luar Pulau Jawa. Saat itu, dia memberikan isyarat dengan awalan bertanya tentang daerah asal dirinya.

Adapun pada isyarat berikutnya, dia tak menampik penyebutan nama Abraham, tetapi melanjutkan bertanya juga kandidat selain Abraham. Jawaban yang dia dapatkan dari dialog "pancingan" itu tak mendapat bantahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com