Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simalakama "Pencapresan" Aburizal Bakrie: Maju Kena, Mundur Kena...

Kompas.com - 03/05/2014, 10:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nasib pengusungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai bakal calon presiden partai itu berada pada situasi yang bak berhadapan dengan buah simalakama. Pencalonan tersebut mulai kuat ditentang oleh ormas dan sayap Partai Golkar, tetapi tak semuanya satu suara juga.

Momentum untuk menggoyang pencalonan Aburizal adalah rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang dijadwalkan pada pekan-pekan ini. Sebenarnya, goyangan sudah terasa sejak beberapa bulan lalu, terutama ketika survei-survei menunjukkan elektabilitas Aburizal tak memuaskan.

Situasi ini bukan tak disadari Aburizal. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MKGR Zainal Bintang mengatakan Aburizal, pernah mengumpulkan seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar ke rumahnya.

Di sana, kata Zainal, Aburizal bertanya apa kesalahannya hingga tak bisa maju sebagai capres. Pengurus DPD I meminta agar Aburizal mundur sebagai bakal capres.

Saat itu, kata Zainal, Aburizal membandingkan kasus Jusuf Kalla pada 2009 yang tetap maju sebagai capres meski Golkar kalah dari Partai Demokrat. Meski demikian, Zainal mengatakan, para pengurus DPD I tak berubah sikapnya dan tetap meminta Aburizal legawa mundur.

Jadi cawapres pun ditolak

Setelah polemik terjadi, tutur Zainal, Aburizal mulai berpikir realistis. Zainal mengaku mendapat informasi bahwa Aburizal bersedia "turun pangkat" menjadi bakal cawapres untuk Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari Partai Gerindra.

Namun, kata Zainal, ide jadi cawapres pun tetap menuai penentangan. "Tentu saja keinginan dia itu akan mendapat tentangan dari petinggi Golkar. Intinya karena dia gagal menjadikan Golkar sebagai peraih suara terbanyak pada pemilu legislatif maka konsekuensinya Ical harus mundur," imbuh dia.

Alasan berbeda untuk penolakan Aburizal menjadi bakal calon wakil presiden bagi kandidat lain, diutarakan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai. "Ical ditetapkan oleh rapimnas sebagai capres, bukan cawapres," ujar dia.

Dukungan tetap ada

Menilik hasil survei, sulit bagi Aburizal untuk memenangi pemilu presiden lantaran elektabilitasnya tak pernah bisa menyalip bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, dan Prabowo.

Yorrys pun mengeluhkan, elektabilitas Partai Golkar yang terus meningkat tak ikut mengangkat peluang keterpilihan Aburizal sebagai bakal calon presiden partai itu. "Ini anomali," sebut dia.

Meski demikian, Yorrys mengatakan, AMPG tetap mendukung Aburizal maju sebagai bakal calon presiden dari partainya. Dia berkilah mendasarkan sikap itu pada keputusan partai yang tak bisa begitu saja diubah.

Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono sependapat dengan Yorrys bahwa Aburizal tak bisa begitu saja dipaksa "turun kelas" dari posisi bakal calon presiden yang akan diusung Partai Golkar. "Jangan dipaksa untuk turun, kecuali Pak Ical melihat situasinya sulit dan dia umumkan untuk mundur," ujar dia.

Ketua Umum SOKSI Ade Komarudin bahkan pasang badan membela Aburizal. Dia mengatakan, seluruh kader partai seharusnya menjadi yang terdepan membela Aburizal dan konsisten mengusung ketua umum induk organisasi mereka itu sebagai bakal calon presiden.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com