Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simalakama "Pencapresan" Aburizal Bakrie: Maju Kena, Mundur Kena...

Kompas.com - 03/05/2014, 10:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Main dua kaki

Goyangan untuk Aburizal datang dari 10 ormas dan sayap partai. Berkumpul di DPP Partai Golkar, Jumat (2/5/2014), mereka merumuskan sejumlah kesepakatan setelah rapat selama dua jam.

Salah satu kesepakatan menyoal kemungkinan Aburizal akan bersikeras maju sebagai bakal calon presiden. "Kalau Pak Ical tetap menjadi capres, maka harus ada kader-kader lain yang menjadi cawapres (bagi partai lain)," kata Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia HM Aly Yahya.

Bila Partai Golkar ingin menurunkan target dengan hanya mengusung bakal calon wakil presiden, imbuh Aly, keputusan harus diambil dalam forum rapat pimpinan. "Tidak bisa sembarangan menurunkan grade," tegas dia.

Dengan perkembangan situasi ini, pertanyaan besarnya adalah apakah Aburizal bersedia tetap maju menjadi bakal calon presiden sekalipun peluang kemenangannya tak besar? Sebaliknya, apakah kader-kader partai yang main di "kaki yang lain" sebagai bakal calon wakil presiden bisa dipastikan tak akan menelikung Aburizal di tikungan?

Beberapa nama kader Partai Golkar memang muncul menjadi bakal calon wakil presiden bagi bakal calon presiden dari partai lain. Sebut saja di antara nama-nama itu adalah Jusuf Kalla, Luhut Panjaitan, Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan Ginanjar Kartasasmita.

Pilihan bagi Partai Golkar sekarang tampaknya adalah "mengorbankan" Aburizal dengan tetap mengusungnya sebagai bakal calon presiden sekalipun elektabilitasnya rendah, atau "menyelamatkan" pemilik grup usaha Bakrie ini dengan "turun grade" hanya mengusungnya menjadi bakal calon wakil presiden bagi kandidat lain.

Momentum rapimnas bisa jadi memang akan menjadi penentu langkah politik Aburizal ke depan. Ibarat kata, posisi Aburizal pada hari-hari ini adalah "maju kena, mundur kena", bak pilihan hendak memakan atau tidak buah simalakama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com