Pada Jumat lalu, Suryadharma mengatakan bahwa PPP mendukung Prabowo menjadi capres. Dia bahkan memastikan tidak akan ada kader yang membangkang hal tersebut. Ketika itu Suryadharma yang didampingi sejumlah fungsionaris PPP juga mengajak kader di seluruh tingkatan mengemban amanah itu.
Namun malam ini, Suryadharma berdalih bahwa deklarasi dukungan terhadap Prabowo kala itu hanya merupakan dukungan dari dirinya beserta fungsionaris yang hadir saat itu, antara lain dua wakil ketua umum, sejumlah ketua, wasekjen dan wakil ketua majelis syariah.
"Waktu itu kan saya mengatakan saya sebagai ketua umum bersama dua wakil ketua umum, sejumlah ketua, wasekjen, dan wakil ketua majelis syariah mendukung dengan tulus dan ikhlas untuk menyatakan Pak Prabowo sebagai capres. Tetapi dukungan formalnya belum, itu akan berdasarkan mekanisme yang ada," kata dia.
Sebelumnya, Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berakhir Minggu (20/4/2014) dini hari memutuskan untuk memberhentikan sementara Suryadharma dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP. Alasan pemberhentian Suryadharma karena dia tidak bersedia menghadiri rapimnas. Rapimnas itu juga memutuskan untuk mengukuhkan hasil rapat Pengurus Harian DPP PPP yang dilaksanakan pada Jumat (18/4/2014). Rapat tersebut menghasilkan 11 poin keputusan, antara lain membatalkan koalisi dengan Partai Gerindra yang sebelumnya dideklarasikan Suryadharma.