"Kalau Pak SBY mau intervensi, kenapa enggak suruh aku aja yang jelas-jelas di Komisi III?" katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, KPK akan mendalami keterangan Anas bahwa ada indikasi aliran dana Century untuk kampanye Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden 2009.
"Semua informasi akan kita validasi kebenarannya, dan pada akhirnya setiap informasi dan fakta akan kita telusuri dan dalami," kata Ketua KPK Abraham Samad melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Minggu (23/3/2014).
Uang muka Harrier dari SBY
Tak hanya soal dana kampanye Demokrat pada Pemilu 2009, pihak Anas juga menyebutkan bahwa Toyota Harrier yang dipermasalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibeli dengan uang muka yang berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Firman Wijaya, uang muka Harrier itu diberikan SBY kepada kliennya sebagai tanda terima kasih karena Anas telah berjuang dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 2009 yang memenangkan SBY.
"Sesuai dengan fakta yang sudah disampaikan kepada KPK, sebagai hadiah terima kasih karena Mas Anas sudah berjuang dalam pileg dan pilpres. Pemberian uang mukanya dari Pak SBY kepada Mas Anas," kata Firman.
Firman mengatakan, uang muka untuk pembelian Harrier tersebut diberikan kepada Anas secara tunai. Mengenai nilainya dan bagaimana cerita pemberian uang tersebut, menurutnya, Anas akan menyampaikan secara detail dalam pemeriksaan berikutnya.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengungkapkan, tak menutup kemungkinan SBY akan diperiksa terkait keterangan Anas ini untuk menghindari pembunuhan karakter terhadap dirinya.
”Untuk menghindari pembunuhan karakter terhadap Pak SBY, apalagi sekarang Presiden Indonesia, di kemudian hari apabila untuk kepentingan penyidikan diperlukan, tidak tertutup kemungkinan dimintai keterangannya,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (23/3/2014), seperti dikutip Harian Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.