Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyapres", Mahfud Dianggap Turun Derajat

Kompas.com - 30/01/2014, 17:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani mengkritik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang berambisi menjadi calon presiden. Menurut Yani, Mahfud MD akan menurunkan derajatnya ketika memutuskan maju sebagai calon presiden. 

Yani mengatakan, Mahfud seharusnya bisa menahan diri untuk tak masuk ke gelanggang pencapresan. Posisi  yang pernah diduduki Mahfud sebagai ketua MK, kata Yani, adalah jabatan yang lebih tinggi dari presiden.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Mantan Ketua MK Mahfud MD
"Mahfud MD mau jadi capres, itu hanya men-downgrade dirinya sendiri. Dia sudah pernah jadi ketua MK, itu jabatan tertinggi dari semua peradaban, sekarang malah turun lagi jadi politisi, jadi capres," kata Yani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Oleh karena itu,  anggota Komisi III tersebut mengusulkan agar orang-orang yang dicalonkan mengisi jabatan penting seperti hakim MK, atau hakim agung, harus berusia minimal di atas 60 tahun. 

"Perlu ada penyempurnaan dan definisi jelas bahwa negarawan itu syaratnya harus 60 tahun. Itu bisa dijadikan syarat awal untuk jabatan-jabatan penting," ujarnya.

Setelah tidak menjadi ketua MK, Mahfud memang menyatakan akan maju sebagai calon presiden periode 2014-2019. Partai politik yang dibidiknya menjadi kendaraan politik adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena dianggap sebagai rumah besarnya. PKB memiliki tiga bakal calon presiden. Selain Mahfud, dua nama lainnya adalah pedangdut Rhoma Irama dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Namun, PKB belum mengeluarkan keputusan mengenai calon presiden yang akan diusungnya. Keputusan calon presiden PKB baru akan ditetapkan setelah pemilu legislatif, dengan mempertimbangkan survei dan berdasarkan masukan dari petinggi partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

Nasional
Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

Nasional
Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

Nasional
Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Nasional
Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Nasional
Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Nasional
Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Nasional
Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Nasional
Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Nasional
22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Nasional
SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

Nasional
Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com