Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mau Saingi Jokowi, Gerindra Ajukan Saja Ahok"

Kompas.com - 08/01/2014, 12:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA. KOMPAS.com — Nama kader PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi melejit dalam survei sejumlah lembaga sebagai kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Terakhir, dalam survei Kompas yang dilakukan Desember 2013, elektabilitas Jokowi mencapai 43,5 persen.

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, menilai, suara Jokowi terus melejit karena tidak mempunyai lawan tanding yang sepadan. Oleh karena itu, semua suara akhirnya disedot oleh Jokowi seorang.

"Ini pertarungan tidak seimbang. Kalau pemilu nanti tetap seperti ini, Jokowi akan lolos mudah satu putaran. Tidak seru," ujar Hamdi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2014).

Menurutnya, Jokowi adalah sosok tokoh muda yang sangat digemari oleh masyarakat. Sosok Jokowi dianggap sebagai sosok yang segar dan mampu membawa perubahan di dalam masyarakat. Sementara lawan tanding Jokowi saat ini, yang sudah diproyeksikan oleh partai-partai lain, menurutnya adalah tokoh lama yang sudah tidak diinginkan masyarakat.

"Ibaratnya makanan, Jokowi ini makanan baru, jenis baru yang masih fresh, enak, segar untuk dimakan. Sementara yang lain itu makanan lama, sudah basi, tidak enak lagi untuk dimakan," ujarnya.

Karena tokoh baru, dia juga menilai Jokowi masih belum memiliki dosa politik. Sementara dosa politik yang dimiliki oleh tokoh-tokoh lama sudah menumpuk.

Oleh karena itu, dia merekomendasikan kepada partai-partai lain untuk berani mencalonkan tokoh muda yang masih baru dan segar seperti Jokowi. Menurutnya, masih tersisa waktu hingga enam bulan mendatang untuk melakukan itu. Jika tidak, skenario pada Pemilu 2014 mendatang akan berlangsung dengan tidak seru dan tidak seimbang.

"Misalnya, Gerindra, calonkan saja Ahok, kalau memang yang dicalonkan itu bagus, pasti akan didukung," ujar dia.

Jokowi melejit

Survei Kompas selama 2012 sampai 2013 mendapati bahwa dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin tak terkejar oleh sesama kandidat yang dinilai punya kans untuk diusung dalam Pemilu Presiden 2014.

Survei Kompas yang digelar dengan melibatkan 1.400 responden calon pemilih pada Pemilu 2014 itu memunculkan gambaran sosok Jokowi tak hanya mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusungnya selama ini.

Data yang didapatkan dalam tiga tahap survei Kompas ini menunjukkan konsistensi tren peningkatan dukungan untuk Jokowi. Mendapatkan dukungan 17,7 persen dukungan pada survei pertama yang digelar Kompas pada Desember 2012, Jokowi melipatgandakan dukungannya menjadi 32,5 persen pada survei Juni 2013, dan terus membubung menjadi 43,5 persen pada survei Desember 2013.

Tiga survei Kompas ini menempatkan lima kandidat selain Jokowi yang mendapatkan dukungan suara signifikan untuk berlaga di Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla.

Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di Harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com