Direktur Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR menilai, faktor utama yang membuat figur Jokowi terus melesat adalah pemberitaan media. Jokowi setiap harinya, lanjut dia, tidak pernah lepas dari pemberitaan media, baik cetak, online, maupun televisi.
"Yang membedakan Jokowi dengan tokoh-tokoh lama seperti Prabowo dan Wiranto adalah Jokowi dikenal melalui public relation, pemberitaan, sementara yang lain dengan iklan," kata Hanta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2014).
Pemberitaan yang terus-menerus menyorot Jokowi, menurutnya, mampu menggugah hati masyarakat secara langsung untuk mendukungnya. Pemberitaan dianggap masyarakat sebagai sesuatu yang murni dan sungguhan. Sementara iklan lebih banyak dianggap masyarakat sebagai kampanye dan pencitraan belaka.
"Meskipun gaya politik Jokowi dengan pemberitaannya itu tidak sepenuhnya tidak di-design," lanjut Hanta.
Oleh karena itu, jika tokoh-tokoh lain ingin bersaing dengan Jokowi, Hanta menyarankan agar mereka mengubah gaya politiknya. Tokoh lain, menurutnya, tidak akan efektif lagi jika masih terus-menerus beriklan. Mereka harus mengubah gaya dan strategi politiknya sehingga bisa ramai diberitakan di media.
"Mungkin penasihat politik mereka itu harus menyarankan bagaimana caranya agar mereka bisa diberitakan di media. Coba saya tanya tentang Jokowi, apa ada iklannya?" ujarnya.
"Dari hasil survei kami beberapa waktu lalu juga terbukti kalau masyarakat sekarang lebih mendapatkan informasi politik dari berita dibandingkan iklan," tambahnya.
Jokowi melejit
Survei Kompas selama 2012 sampai 2013 mendapati bahwa dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin tak terkejar oleh sesama kandidat yang dinilai punya kans untuk diusung dalam Pemilu Presiden 2014.
Survei Kompas yang digelar dengan melibatkan 1.400 responden calon pemilih pada Pemilu 2014 itu memunculkan gambaran sosok Jokowi tak hanya mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusungnya selama ini.
Data yang didapatkan dalam tiga tahap survei Kompas ini menunjukkan konsistensi tren peningkatan dukungan untuk Jokowi. Mendapatkan dukungan 17,7 persen dukungan pada survei pertama yang digelar Kompas pada Desember 2012, Jokowi melipatgandakan dukungannya menjadi 32,5 persen pada survei Juni 2013, dan terus membubung menjadi 43,5 persen pada survei Desember 2013.
Tiga survei Kompas ini menempatkan lima kandidat selain Jokowi yang mendapatkan dukungan suara signifikan untuk berlaga di Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla. Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di Harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.