Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 09:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak gentar dengan melejitnya angka elektabilitas Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDI Perjuangan, Joko Widodo, dalam survei terakhir yang dirilis Kompas. Hasil survei Kompas menunjukkan, elektabilitas Jokowi meningkat dibanding survei sebelumnya. Dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden mencapai 43,5 persen, sementara tak satu pun tokoh PKS muncul dalam survei ini. 

"Survei kan bukan pemilu. Jokowi dulu enggak ada satu survei pun yang menangkan dia (di Pilkada DKI Jakarta). Itulah celah permainan kami. Masih banyak jadwal politik yang bisa mengubah keadaan," ujar Fahri, saat dihubungi, Rabu (8/1/2014).

Fahri mengatakan, partainya banyak belajar dari berbagai survei yang selalu memunculkan nama Jokowi. Namun, PKS tak goyah untuk tetap mengajukan calon presiden sendiri meski tokoh-tokoh PKS belum memiliki elektabilitas yang menjanjikan dalam berbagai survei.

KOMPAS/JITET/DICKY/RIANTO Tren peningkatan perolehan dukungan suara responden survei Kompas untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bila berlaga di Pemilu Presiden 2014
"Kami sudah bulat memajukan calon internal sendiri. Kami siap tanding dengan semua kandidat yang ada," kata Fahri.

Fahri mengaku optimistis PKS akan mendapatkan tempat dalam Pilpres 2014. Dia mengatakan, PKS adalah partai Islam terbesar di Indonesia dan partai nasional dengan elektabilitas nomor empat di level nasional.

"Masak partai-partai kecil Anda nggak tanya gitu terus PKS digitukan?" kata Fahri.

Menurutnya, momentum kekuatan PKS nantinya akan terlihat dengan perluasan struktur dan jangkauan kader yang meluas. Peluang PKS lainnya, kata Fahri, adalah momentum judicial review Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden di Mahkamah Konstitusi.

Jokowi makin melejit

Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Desember 2013, elektabilitas Jokowi terus meningkat hingga 43,5 persen. Tingkat dukungan terhadap Jokowi dari bulan Desember 2012 terus meningkat.

Peningkatan dukungan ini terjadi karena ada limpahan dukungan konstituen partai selain PDI Perjuangan dan dukungan dari pemilih yang sebelumnya menentukan pilihan. Di bawah Jokowi, ada lima kandidat capres lain yang mendapat dukungan suara signifikan untuk berlaga pada Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla. Tidak ada satu pun nama tokoh PKS dalam survei ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com