Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Harap Konvensi Bisa Melahirkan Obama"

Kompas.com - 06/01/2014, 16:26 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Christianto Wibisono, mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan konvensi adalah untuk menghapus oligarki. Ia berharap konvensi ini dapat melahirkan pemimpin seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Kita harap konvensi ini bisa melahirkan Obama," ujar Christianto di Kantor Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Christianto juga berharap para peserta konvensi bisa menjadi alternatif di antara figur-figur yang sudah ada. Namun, kata dia, mereka harus mampu menemukan strategi untuk mengalahkan para tokoh yang ia sebut melakukan pencitraan politik.

Dalam kesempatan yang sama, peserta konvensi, Hayono Isman, juga memuji konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat. Menurutnya, konvensi penting dilakukan agar masyarakat mengetahui setiap calon pemimpin mereka.

Dengan kata lain, kata dia, masyarakat tidak "membeli kucing dalam karung". Ia pun berharap konvensi seperti ini dapat terus lestari demi memperkuat demokrasi.

"Saya yakin konvensi niat utamanya adalah memperkuat demokrasi. Niat keduanya baru meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat," kata anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat menyelenggarakan acara bertajuk Meet The Press selama empat hari dari tanggal 6-9 Januari 2014. Dalam acara itu, kesebelas peserta konvensi diberikan kesempatan untuk memaparkan visinya sebagai bakal calon presiden.

Pada hari pertama, komite menghadirkan Hayono Isman, Endriartono Sutarto, dan Dahlan Iskan. Di hari kedua, komite akan menghadirkan Ali Masykur Musa dan Gita Wirjawan. Pada hari ketiga, Pramono Edhie, Irman Gusman, dan Sinyo Sarundajang akan hadir. Pada hari terakhir, komite menghadirkan Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, dan Marzuki Alie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com