Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Mati Teroris Bisa Picu Aksi Balas Dendam

Kompas.com - 02/01/2014, 20:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti terorisme Sidney Jones menyayangkan penggerebekan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 di Tangerang Selatan yang berujung pada tewasnya enam orang terduga teroris di Ciputat. Menurutnya, penembakan mati tersebut bisa memicu aksi balas dendam dari para teroris terhadap institusi kepolisian.

"Penembakan ini bisa berakibat dendam karena polisi menembak teman-temannya," kata Sidney saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/1/2014).

Oleh karena itu, menurut dia, akan lebih baik jika Densus 88 bisa menangkap teroris hidup-hidup. Densus diminta tidak membunuh, kecuali dalam keadaan terdesak. "Harusnya sebisa mungkin upayakan menangkap orang secara hidup ya," lanjutnya.

Pasalnya, nantinya pihak kepolisian yang diincar juga bukanlah kelompok Densus 88 yang sudah dipersenjatai dengan alat-alat khusus yang bisa melakukan perlawanan. Polisi yang diincar justru adalah polisi lalu lintas yang sedang bertugas di pinggir jalan yang tentunya hanya dipersenjatai dengan alat yang sangat minim.

"Contohnya kita lihat penyerangan terhadap polisi yang sering terjadi belakangan ini," lanjut dia.

Sidney juga mengingatkan, meskipun ditemukan daftar wihara di lokasi kejadian, bukan berarti wihara adalah target utama mereka sekarang. Menurutnya, kepolisian tetap menjadi incaran utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com