Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapor Merah Kinerja Partai Politik

Kompas.com - 23/12/2013, 11:56 WIB

Kinerja parpol

Jika dicermati lebih jauh, ketidakpuasan publik terhadap kinerja parpol terutama ditujukan pada parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa disebut dengan Setgab. Sebut saja, misalnya, Partai Keadilan Sejahtera. Ketidakpuasan terhadap kinerja parpol yang berbasis massa Islam tersebut disuarakan hampir 80 persen responden atau tertinggi dibandingkan dengan partai lainnya yang meraih kursi di DPR.

Buruknya persepsi publik terhadap PKS juga tak bisa lepas dari kasus dugaan suap dalam pengurusan kuota impor daging sapi yang melibatkan mantan presiden partai itu, Luthfi Hasan Ishaaq. Parpol lain yang mendapat apresiasi buruk adalah parpol anggota koalisi Setgab, seperti Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Hanya satu dari lima responden yang menyatakan puas terhadap kinerja parpol yang mendukung pemerintah.

Publik berharap parpol yang tergabung dalam Setgab bisa menciptakan pemerintahan yang bersih, mendorong pemberantasan kolusi, korupsi, dan nepotisme, serta mendorong perbaikan perekonomian rakyat. Namun, hal tersebut tidak mampu diwujudkan oleh parpol-parpol tersebut, seperti yang disuarakan sedikitnya tiga perempat bagian responden.

Adapun kinerja parpol yang tidak tergabung dalam koalisi Setgab mendapat apresiasi relatif baik dari responden. Meski kurang dari separuh, tingkat kepuasan responden terhadap mereka lebih baik dibandingkan dengan parpol anggota koalisi Setgab. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, misalnya, dua dari lima responden merasa puas terhadap kinerja parpol itu. Sementara tingkat kepuasan positif terhadap kinerja Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat masing-masing disuarakan sepertiga dan seperempat responden.

Tidak hanya terhadap kinerja lembaga parpol penilaian negatif publik diutarakan. Aspek kepemimpinan parpol dan kaderisasi pun menjadi persoalan yang disorot publik. Mayoritas responden mengeluhkan elite atau tokoh-tokoh parpol lebih menyuarakan kepentingan parpol dibandingkan dengan kepentingan rakyat. Hanya 8 persen responden yang menyebut elite parpol lebih menyuarakan kepentingan rakyat.

Di sisi lain, publik juga menilai kaderisasi tidak berjalan baik di sebagian besar parpol, seperti yang disuarakan 72 persen responden. Mereka menilai parpol belum berhasil melakukan kaderisasi, terutama dari unsur pengurus maupun pimpinan parpol. Di sisi pimpinan parpol, misalnya, publik melihat saat ini pimpinan atau tokoh kunci parpol masih didominasi wajah-wajah lama. Sebut saja Megawati Soekarnoputri di PDI-P, Suryadharma Ali di PPP, Wiranto di Partai Hanura, dan Prabowo Subianto di Partai Gerindra.

Rapor merah kinerja parpol di benak publik tersebut memunculkan kembali pertanyaan, apakah parpol yang terpilih pada Pemilu 2014 mampu mengemban peran dan fungsi ideal sebuah parpol? (Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com