"Politik Indonesia itu, kalau menggambarkan tahun depan, partai dengan band dan vokalisnya adalah calon (presiden). Golkar band bagus, lengkap. Tapi penyanyi butuh latihan banyak," ujar Kalla dalam seminar "Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang" di Kampus Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2013).
Kalla mengatakan, untuk dapat mencalonkan diri sebagai presiden, Ical harus membuat Golkar memperoleh suara 20 persen secara nasional pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 nanti. Ia mengatakan, saat ini terdapat jarak antara Partai Golkar dan Ical. Karenanya, lanjut Kalla, Ical harus dapat menuangkan ide-idenya dan bersosialisasi baik dengan kader partainya dan dengan masyarakat.
"Jadi itu harus lebih banyak memberi pandangan-pandangan atau sosialisasi," tutur mantan Menteri Perdagangan itu.
Seperti diberitakan, Ical mencalonkan diri sebagai presiden melalui Partai Golkar. Namun, pencalonan itu masih menuai penolakan dari DPD II Partai Golkar. Ketua DPD II Partai Golkar Aceh Muntasir Hamid meminta agar nama Kalla dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Hanya saja, DPP Partai Golkar menegaskan, tidak ada celah untuk menggeser posisi sebagai capres pada Pemilu 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.