Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa 2 Jam, Marzuki Ditanyai soal Aliran Dana ke Kongres Demokrat

Kompas.com - 22/10/2013, 13:35 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengaku diajukan pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi seputar dugaan aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Partai Demokrat 2010. Dalam kongres tersebut, Marzuki bersaing dengan Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng memperebutkan kursi ketua umum partai.

“Saya hanya ditanya satu, kongres Partai Demokrat, kemudian ditanyakan bagaimana aliran dana, saya tidak tahu ada aliran dana atau tidak tapi hanya mendengar,” kata Marzuki di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/10/2013) seusai pemeriksaan.

Marzuki diperiksa hanya sekitar dua jam. Dia mengaku tidak tahu menahu seputar persiapan kongres Demokrat 2010 karena ketika kongres itu digelar, Marzuki tidak lagi menjadi sekretaris jenderal partai.

“Saya sudah mundur saat kongres sehingga tidak mengerti bagaimana kesiapan kongres,” ucapnya.

Kendati demikian, diakui Marzuki kalau dia pernah mendengar selentingan isu mengenai aliran dana ke kongres. Namun, Marzuki tidak mendalami lebih jauh isu tersebut karena memang tidak berniat untuk mengetahui ihwal dugaan aliran dana itu.

“Ya suara-suara saja, dan saya tidak punya minta untuk mengetahui aliran kongres, untuk apa saya tidak mau tahu karena saya memang bukan ahlinya,” ujar Marzuki.

Saat ditanya soal dugaan dana berupa voucher senilai Rp 250 juta dari PT Adhi Karya kepadanya, Marzuki membantah hal tersebut. Menurutnya, tidak ada pertanyaan yang diajukan penyidik KPK terkait vocer dari PT Adhi Karya ini.

“Marzuki Alie tidak pernah menerima uang seperak pun, dari siapa saja, dan itu tidak ditanya,” katanya.

Selanjutnya, Marzuki meninggalkan Gedung KPK dengan mobil dinas dan dikawal ajudannya.

KPK memeriksa Marzuki yang pertama kalinya pada hari ini. Dia diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya.

Sebelumnya, KPK memeriksa Andi Zulkarnaen Mallarangeng atau Choel Mallarangeng sebagai saksi dalam kasus ini. Choel mengaku ditanyai penyidik KPK dalam kapasitas dia sebagai tim sukses pemenangan Andi pada kongres Partai Demokrat 2010. Dia mengaku dicecar pertanyaan oleh penyidik KPK seputar kegiatan yang berlangsung dalam kongres.

Selain Choel, sejumlah saksi diperiksa untuk Anas. Mereka antara lain adalah anggota DPR Ignatius Mulyono, anggota DPR Angelina Sondakh, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Eva Ompita, istri Nazaruddin, yakni Neneng Sri Wahyuni, dan mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com