Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Sosok Suryadharma Lebih Lengkap, Beda dengan Jokowi

Kompas.com - 01/10/2013, 14:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis pengusungan Ketua Umum Suryadharma Ali sebagai calon presiden bisa meraih simpati masyarakat. Sosok Suryadharma sebagai sosok politisi yang paling lengkap dianggap bisa menyaingi elektabilitas Jokowi.

"Saya pikir Pak SDA ini justru paling lengkap, bahkan pernah menjadi anggota DPR, dua kali jadi menteri. Pernah di legislatif, pernah di eksekutif. Dia sosok politisi paling lengkap, ini belum dimiliki Jokowi," ujar Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2013).

Hasrul menuturkan, kelebihan Jokowi sebenarnya hanya terletak di pemberitaan media massa. Jokowi, sebut Hasrul, memiliki kelebihan sebagai media darling. Namun, Hasrul berkeyakinan, untuk menjadi capres yang dibutuhkan adalah kapabilitas, bukannya sekadar populer.

"Jadi sosok Pak SDA sudah pantas, apalagi diusung PPP yang merupakan sebuah partai politik yang mencerminkan kekuatan Islam. Jadi, perlulah ada seorang capres yang berasal dari kekuatan Islam," kata Hasrul.

Lebih lanjut, Hasrul menuturkan, PPP optimistis bisa meloloskan Suryadharma sebagai capres. Untuk mencapai itu, PPP harus menembus perolehan suara minimal 20 persen sebagai syarat presidential threshold. PPP juga membuka komunikasi dengan partai-partai politik berbasis Islam untuk mendukung Surydharma Ali.

PPP usung Suryadharma

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat mengusung Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014 mendatang. Keputusan ini diambil dalam rapat konsultasi di Pondok Pesantren Ashidiqiyah, Jakarta, Senin (30/9/2013), yang dihadiri oleh majelis syariah, pakar pertimbangan, dan Dewan Perwakilan Pusat PPP.

"Hasil dari rapat ini yaitu meminta kesediaan Ketua Umum Suryadharma Ali untuk dicalonkan oleh partai sebagai presiden Republik Indonesia periode 2014-2019," kata Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam konferensi pers yang dilangsungkan setelah rapat selesai.

Namun, menurutnya, pencapresan Suryadharma belum final karena masih menunggu konfirmasi dari pria yang tengah menjabat sebagai Menteri Agama tersebut. Sejauh ini, menurutnya, belum ada tanggapan dari Suryadharma mengenai wacana pencapresannya tersebut. Suryadharma sendiri sebelumnya sempat menyatakan belum kepikiran soal capres karena masih fokus mengurus masalah haji.

"Belum tahu. Ini kan beliau-beliau melakukan rapat supaya pembicaraannya bebas, saya keluar saja dulu," kata Suryadharma di luar ruangan saat rapat sedang berlangsung.

PPP mengaku mengusung Suryadharma karena dirinya dianggap sebagai kader terbaik partai. PPP juga mengaku sebelumnya mendapatkan desakan dari Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) di berbagai daerah untuk mencalonkan Suryadharma Ali sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com