Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Muda "Pengen" Wajah Baru di Pilpres 2014

Kompas.com - 17/07/2013, 08:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagaimana suara orang muda tentang pesta demokrasi 2014? Diprediksi, jumlah pemilih pemula pada Pemilihan Umum 2014 cukup signifikan. Walau pun, hingga kini belum diketahui data eksaknya. Kali ini, sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia yang dijumpai Kompas.com, Selasa (16/7/2013), mengaku menginginkan wajah baru sebagai calon pemimpin Negeri ini.

Tokoh baru, dalam kacamata mereka, memberikan harapan perubahan.

"Belum ada yang pantas, wajahnya itu-itu lagi," ujar Joshua, mahasiswa Ilmu Hukum UI.

Hal yang sama diungkapkan oleh Pipit, mahasiswi UI jurusan Ilmu Manajemen. Dia memilih Jokowi sebagai tokoh baru yang dinilainya dapat membawa perubahan. Akan tetapi, menurutnya, pencalonan presiden seharusnya tak hanya melalui partai politik, tetapi juga dibuka saluran lewat jalur independen.

"Saya pengen presiden jangan dari partai. Kalau dari partai susah, pasti mentingin partainya dulu. Kalo bisa dari luar partai juga bisa mencalonkan diri," ujar Pipit.

Sementara itu, mahasiswi lainnya, Siti dan Ravita, juga mengharapkan adanya regenerasi kepemimpinan. Menurut mereka, regenerasi dilakukan bukan karena tokoh lama tidak baik, namun karena tokoh baru dapat membawa perubahan yang lebih segar dan positif.

"Buat calonnya harus yang lebih baik, harus ada regenerasi. Jadi yang maju itu-itu lagi. Nanti pasti banyak inovasi baru kalau memberikan kesempatan yang lebih muda," kata Siti dan Ravita, mahasiswi UI jurusan Ilmu Sejarah ini.

Bagaimana dengan Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com