Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tak Temukan Dokumen di Rumah Aris Mandji

Kompas.com - 21/06/2013, 19:57 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi pulang dengan tangan hampa seusai menggeledah rumah Pemimpin Umum Tabloid Parlemen Aris Mandji yang menjadi saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana proyek Hambalang. Penggeledahan itu berlangsung pada Kamis (20/6/2013).

"Dalam penggeledahan di rumah Aris Mandji, tidak ada yang disita KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat (21/6/2013). Menurut Johan, tim penyidik KPK tidak menemukan dokumen yang dicari dalam rumah Aris yang beralamat di Kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, tersebut.

Sebelumnya KPK menduga ada jejak-jejak tersangka kasus Hambalang, yakni petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noer yang tertinggal di kediaman Aris. "Orang menggeledah kan karena menduga ada jejak-jejak tersangka, maka dilakukan penggeledahan untuk menemukan bukti dan dokumen," ucap Johan.

Adapun Aris diketahui sebagai Pemimpin Umum Tabloid Parlemen yang juga pernah menjadi calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan pada 2009. Beberapa kali KPK memanggil Aris untuk diperiksa sebagai saksi. Namun, menurut Johan, surat pemeriksaan Aris tidak sampai kepada yang bersangkutan.

Sementara Aris yang ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/6/2013), membantah terlibat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Dia mengatakan, penyidik KPK tak menemukan barang bukti dalam penggeledahan di rumahnya tersebut.

Menurut Aris, penyidik menggeledah rumahnya selama lebih kurang satu jam, dari pukul 12.00-13.00 WIB. Ada lima orang penyidik yang datang ke rumahnya di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, menggunakan mobil. Mereka, papar Aris, memeriksa kamar tidur, ruang kerja, mengutak-atik komputer, hingga kamar anaknya.

Mengenai hubungannya dengan tersangka Teuku Bagus, Aris mengaku kenal orang itu karena pernah melakukan kerja sama untuk Tabloid Parlemen yang dipimpinnya.

Namun, dia membantah ada hubungan khusus dengan Teuku Bagus. Aris menduga penyidik telah mendapat embusan informasi yang salah dari oknum tertentu. Adapun Teuku Bagus ditetapkan KPK sebagai tersangka atas dugaan bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang terkait pengadaan sarana dan prasarana olahraga Hambalang. Perbuatan itu diduga dilakukan Teuku bersama-sama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com