KOMPAS.com - Jumat (14/6) ini genap tujuh hari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas meninggal. Meski kurang dari empat tahun memimpin MPR, sejumlah warisan dan kenangan ditinggalkan Taufiq untuk MPR dan bangsa Indonesia secara umum.
Sosok Taufiq akan diingat saat membicarakan empat pilar kehidupan berbangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Juga peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang selama ini jadi ajang berkumpulnya tokoh masyarakat dari berbagai elemen.
Ribuan pelayat di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma ataupun Taman Makam Pahlawan Kalibata hari Minggu lalu, untuk mengantar jenazah Taufiq ke tempat peristirahatan terakhir, turut menggambarkan siapa suami Megawati Soekarnoputri tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bahkan ikut menyambut jenazah Taufiq di Halim.
Selain Presiden dan Wakil Presiden, di Halim juga turut hadir sejumlah pemimpin lembaga negara, menteri, politisi, dan tokoh masyarakat. Mereka antara lain para wakil ketua MPR, seperti Lukman Hakim Saifuddin, Farhan Hamid, dan Hajriyanto Y Thohari, hingga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.
Priyo termasuk politisi yang sering menghiasi media massa, terakhir terkait kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, pada Hari Lahir Pancasila, 1 Juni lalu. Kunjungan itu menarik karena di Sukamiskin, politisi dari Partai Golkar ini, antara lain, bertemu dengan Fahd A Rafiq, terpidana dalam kasus korupsi dana penyesuaian infrastruktur daerah dan juga saksi perkara pengadaan Al Quran.
Dalam persidangan kasus Al Quran, Fahd pernah mengatakan, Priyo menerima fee 1 persen dari Rp 4,7 miliar. Namun, belakangan Fahd mengaku hanya mencatut nama Priyo. Priyo juga mengatakan namanya dicatut dalam perkara itu.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto juga datang ke Halim. Dengan memakai baju koko, Bambang datang melayat bersama anaknya.
Saat melihat Bambang, Priyo lalu mendekat dan memeluknya sembari berkata, ”Mas Bambang ini sahabatku yang baik....”
Selain memeluk Bambang, saat berada di Halim, Priyo juga mengaku memeluk Lukman Hakim Saifuddin, Farhan Hamid, Hajriyanto Y Thohari, Pramono Anung (Wakil Ketua DPR dari PDI-P), dan Tjahjo Kumolo (Sekretaris Jenderal PDI-P). ”Saya juga menyalami Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani,” kata Priyo.
Yang pasti, sesaat setelah pelukan Priyo pada Bambang, terdengar celetukan, ”Ini yang dibilang orang sebagai pelukan maut.” (M Hernowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.