Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Merasa Dipermalukan KPU

Kompas.com - 11/06/2013, 14:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional tidak terima dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menganulir semua bakal calegnya dari daerah pemilihan Sumatera Barat I. Hal ini menyusul salah satu bakal caleg perempuan yang dinyatakan gugur sehingga PAN tak memenuhi persyaratan kuota perempuan.

"Ini namanya KPU sudah memperlakukan PAN, seolah-olah PAN tidak punya bakal caleg perempuan," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN Viva Yoga Mauladi, di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2013).

KPU menyatakan, PAN tidak dapat menyertakan caleg di dapil Sumbar I karena salah satu bacaleg perempuan di dapil itu, Selvyana Sofyan Hosen, tidak menyertakan surat ijazah ataupun surat keterangan pernah berkuliah di luar negeri. Dengan gugurnya pencalonan Selvyana, kuota perempuan di dapil itu tidak terpenuhi sehingga semua bakal caleg PAN dinyatakan gugur.

Viva menuding cara komunikasi KPU dengan partai politik sangat buruk. Seharusnya, menurut Viva, KPU memberikan surat terlebih dulu kepada PAN tentang caleg yang bermasalah itu sehingga partai bisa memberikan argumentasinya.

"Sebenarnya pada masa perbaikan kami sudah menyertakan surat pemberitahuan kalau bacaleg yang bersangkutan kuliah di Swiss," ujar Viva.

Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edi juga mempertanyakan komitmen KPU akan keterwakilan perempuan di parlemen. Ia tak habis pikir calon seperti Selvyana bisa digugurkan oleh KPU.

"Ini perempuan SMA-nya di Swiss, dan kuliah di AS, dapat banyak gelar. Dia juga atlet olimpiade menembak. Kenapa sudah seperti ini tidak penuhi syarat?" kata Tjatur.

Ia mengatakan, PAN akan melaporkan keputusan KPU kepada Badan Pengawas Pemilu pada hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com