JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo masuk dalam bursa calon presiden 2014. Ia disebut-sebut akan menggunakan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik untuk bisa mencalonkan diri pada Pemilu 2014. Pencalonan ini dianggap tepat seiring Pramono yang memasuki masa pensiun pada 5 Mei 2013. Lalu, apakah Pramono bersedia mengikuti bursa capres 2014?
"Jadi, kalau ditanya apakah saya siap, ya, tanya saja yang milih. Ada enggak yang milih? Karena kalau bilang siap, tapi enggak ada yang milih, nanti bagaimana? Lalu, nanti mau pakai kereta yang mana, kalau tidak ada keretanya bagaimana itu?" kata Pramono di Mabes AD, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013). Dia menuturkan, untuk menjadi calon presiden, ada aturan yang berlaku.
Pramono meminta media memberikan kriteria calon presiden agar rakyat tak bingung memilih. "Buatlah kriteria-kriterianya yang pantas sehingga masyarakat jangan memilih kucing dalam karung. Apa mudah jadi presiden? Enggak mudah," katanya.
Setelah pensiun, Pramono mengaku ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Selama menjabat KSAD, ia menyadari lebih banyak waktu untuk tugas negara yang tak bisa ditinggalkan. "Jadi, saya ingin menata keluarga karena kadang-kadang apa yang ingin kita lakukan, tapi tidak berkesempatan. Kebetulan saya waktunya padat. Tidak mungkin saya tinggal tugas kenegaraan dan kemiliteran saya," terangnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen sebelumnya mengatakan, Pramono layak menjadi capres lantaran rekam jejaknya selama di TNI cukup baik. "Pramono Edhie memang salah satu yang kami perspektifkan sebagai capres," kata Jhonny di Kompleks Parlemen, Kamis (21/3/2013).
Adik ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga sempat diusulkan oleh beberapa politisi Demokrat untuk menjadi calon ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum. Namun, menurut Pramono, hal itu tidak akan terjadi sebab dia masih menjabat sebagai KSAD hingga 5 Mei 2013. Sementara KLB dijadwalkan berlangsung di Bali pada 30-31 Maret 2013.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.