Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sebut Sengkuni, Anas Serang Jero dan Syarif

Kompas.com - 07/02/2013, 04:44 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Sugeng Soerjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai bahwa sosok Sengkuni yang disebut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam status BlackBerry Messenger-nya tidak dapat dipandang remeh. Menurut Toto, penyebutan Sengkuni tersebut berkorelasi dengan lawan politik Anas di Partai Demokrat.

"Anas menyerang lawan-lawan politiknya di internal partai. Ia menyerang Syarif Hassan dan Jero Wacik dengan menganalogikan mereka sebagai patih Sengkuni yang amat licik, itu demi mengejar kepentingan dirinya," kata Toto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/2/2013) malam.

Toto menjelaskan, Anas menyerang Syarif dan Jero bukan tanpa sebab. Anas menyerang kedua tokoh senior Demokrat itu karena mereka getol menyuarakan agar Anas lengser. Anas dinilai bertanggung jawab atas merosotnya elektabilitas Demokrat dalam beberapa hasil survei sehingga harus lengser.

"Ungkapan politik Sengkuni merupakan serangan balik Anas bagi kubu yang menginginkan dirinya lengser dari kursi kekuasaannya di Partai Demokrat," kata Toto.

Ia menambahkan, penyebutan Sengkuni oleh Anas membuktikan bahwa struktur Demokrat sedang goyah. Keretakan partai itu, kata Toto, berakibat pada adanya faksi di Demokrat yang pro atau kontra Anas.

Anas sempat menuliskan status atau personal message "Politik Para Sengkuni" dalam BlackBerry-nya setelah muncul pengumuman hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei SMRC itu menempatkan Demokrat di posisi ketiga parpol yang dipilih responden jika pemilu diadakan saat ini. Dalam survei itu, Demokrat meraih perolehan 8,3 persen suara.

Meski demikan, Anas mengatakan bahwa politik Sengkuni tidak ada kaitannya dengan survei tersebut. Anas menilai survei SMRC aneh dan banyak keganjilan. "Apa kaitannya, tidak ada. Jangan dihubungkan, meskipun Anda bebas hubungkan itu," kata Anas kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa kemarin.

Anas menjelaskan, ia sebenarnya baru belajar cerita Mahabarata. Cerita legendaris dari India itu memuat perang saudara antara Kurawa dan Pandawa yang penuh intrik politik, salah satunya keterlibatan Sengkuni. Anas sendiri mengakui baru mengetahui sedikit cerita soal Sengkuni. "Kalau saya sudah selesai baca, nanti Anda saya kasih tahu tentang Sengkuni itu siapa," ujarnya.

Dalam cerita Mahabarata karangan Vyasa, Sengkuni adalah patih di Astina, sebuah kerajaan yang diperintah oleh pimpinan Kurawa, Prabu Duryudana. Karakter fisik Sengkuni digambarkan berbadan kurus dengan muka tirus dan cara bicara yang lemah, tetapi menjengkelkan. Dalam lakon Mahabarata, Sengkuni digambarkan memiliki watak licik, senang menipu, menghasut, memfitnah, dan munafik. Gambaran tentang Sengkuni adalah refleksi orang yang ingin orang lain celaka. Dalam perang Baratayuda, Sengkuni tewas di tangan Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Nasional
    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

    Nasional
    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Nasional
    Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

    Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

    Nasional
    Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

    Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

    Nasional
    Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

    Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com