Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengganti Anis Matta di DPR Mengerucut ke 4 Nama

Kompas.com - 05/02/2013, 08:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menggodok nama-nama yang sempat diajukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPP) partai ini sebagai pengganti Anis Matta yang mundur dari Wakil Ketua DPR. Calon-calon pengganti Anis itu mengerucut pada empat nama.

Seperti diberitakan, Anis mundur dari jabatannya itu lantaran ingin fokus mengurus partai setelah terpilih sebagai Presiden PKS untuk menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi tersangka kasus dugaan suap impor daging.

"Terkait pengganti Pak Anis, tadi di fraksi sudah memusyawarahkan nama ini. Ada nama-nama yang wajar menggantikan beliau, dilihat dari kemampuan pemimpin track record," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Selasa (5/2/2013), saat dihubungi wartawan.

Keempat nama itu yakni Zulkifliemansyah (Wakil Ketua Komisi XI), Fahri Hamzah (Komisi VI), Andi Rahmat (Komisi VII), dan Sohibul Iman (Komisi VI). Dua nama lainnya yang sempat diajukan yakni Ledia Hanifa (Komisi VIII) dan Kemal Azis Stamboel akhirnya tidak masuk dalam pertimbangan fraksi.

Menurut Hidayat, keempat nama itu akan disampaikan kembali ke DPP. "Kami masih mengusulkan nama-nama itu. Nanti yang memutuskan DPP," ucap Hidayat.

Ia memperkirakan pekan depan pengganti Anis Matta sebagai Wakil Ketua DPR dipastikan sudah didapat. "DPP akan memutuskan atau bersidang Kamis atau Jumat. Mungkin Senin (sudah diketahui hasilnya)," imbuhnya.

Sementara itu, PKS juga sudah menetapkan pengganti Luthfi Hasan Ishaaq yang juga mundur sebagai anggota Komisi I DPR. Luthfi mundur setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus suap impor daging.

Hidayat menjelaskan pengganti Luthfi Hasan di DPR nantinya adalah caleg suara terbanyak kedua di bawah Luthfi Hasan untuk daerah pemilihan Jawa Timur III. Kader PKS di nomor urut itu adalah Budiyanto. "Dalam dua tiga hari ini kami akan siapkan proses administrasinya," imbuh Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com