Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lolos, Partai SRI dan Partai Kongres Datangi Bawaslu

Kompas.com - 30/10/2012, 22:44 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali menerima laporan dari Partai SRI dan Partai Kongres yang dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lolos verifikasi. Ketua Umum Partai Kongres, Zakaria, menilai putusan KPU tidak adil. Pasalnya, dirinya merasa Partai Kongres sudah memenuhi syarat keanggotaan mulai dari DPD, DPC, dan DPP.

"Kami datang ke KPU untuk meminta penjelasan, tapi mereka tidak ada. Katanya lagi di luar daerah. Mereka seharusnya memberikan alasan mengapa kami dinyatakan tidak lolos," kata Zakaria di Bawaslu, Jakarta, Selasa (30/10/2012).

Zakaria menilai, KPU berbuat curang dengan menunda hasil verifikasi administrasi. Ia menuding partai-partai Islam yang administrasinya kurang lengkap malah diloloskan. Sebab itu, Partai Kongres mempertanyakan alasan KPU yang tidak meloloskan 18 partai dalam tahapan verifikasi administrasi.

"Jadi kami merasa tidak puas, kita sama-sama fight dengan partai Islam tapi mereka lolos semua. Apa ada intervensi dari Senayan? Apa ada intervensi dari yang lainnya pada KPU?" pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Nasional Partai SRI, Yosi Erlina meminta Bawaslu menyelidiki dugaan kecurangan yang dilakukan KPU. Kecurangan tersebut tercermin ketika KPU menunda pengumuman hasil verifikasi administrasi.

"Saya mendapatkan informasi bahwa pada saat itu (penundaan pengumuman) ada partai-partai yang baru menyerahkan berkas dan mereka akhirnya lolos," pungkasnya.

Selain partai yang dinyatakan tidak lolos, partai lolos verifikasi administrasi turut melaporkan KPU ke Bawaslu. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melaporkan KPU karena dinilai melanggar kode etik dan undang-undang pemilu. PDIP menilai proses verifikasi administrasi tidak transparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

    Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

    Nasional
    SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

    SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

    Nasional
    Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

    Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

    Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

    Nasional
    Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

    Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

    Nasional
    Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

    Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

    Nasional
    Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

    Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

    Nasional
    JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

    JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

    Nasional
    Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

    Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com