Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Hanya Serahkan ke Polri-TNI

Kompas.com - 30/10/2012, 09:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau agar semua pihak ikut terlibat dalam pencegahan konflik horizontal. Menurut Presiden, penanganan jangan hanya diserahkan kepada aparat kepolisian maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal itu dikatakan Presiden menyikapi sejumlah konflik horizontal di daerah. Terakhir, bentrok antarwarga di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Bentrokan itu menewaskan hingga 10 orang.

"Hanya dengan cara itu kita bisa mencegah secara optimal dan efektif," kata Presiden, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa ( 30/10/2012 ), sebelum bertolak ke London, Inggris.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan senada, jangan hanya menyerahkan kepada Polri dan TNI. Gubernur, bupati, jajaran pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat, kata Djoko, juga harus terlibat untuk mencegah terjadinya konflik.

"Ada yang tanya TNI ke mana, Polri ke mana? Ada di situ. Mereka kan (warga) lewat jalan-jalan tikus. Banyak cara ke sana. Poinnya adalah jangan semua diserahkan kepada TNI dan Polri," kata Djoko.

Seperti diberitakan, bentrok antarwarga di Desa Sidoreno, Way Panji, dan beberapa desa di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, terjadi sejak Sabtu (27/10/2012) hingga Senin kemarin. Bentrokan terjadi karena warga mendapat kabar dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.

Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Ratusan warga Agom langsung mendatangi Desa Balinuraga. Akibat bentrokan, puluhan rumah ludes terbakar dan korban tewas mencapai 10 orang. Selain itu, enam orang lainnya terluka.

Baca juga:
Korban Tewas Bentrok Lampung Selatan Bertambah

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Bentrok di Lampung Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com