Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Dukung Penyidik Independen KPK

Kompas.com - 19/09/2012, 18:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mengaku mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi untuk merekrut penyidik independen. Menurut Pramono, kerja KPK tidak boleh terhambat karena keterbatasan penyidik.

"Kalau KPK merekrut para penyidik, itu salah satu jalan keluar dalam jangka pendek. Bagaimanapun orang yang korupsi tidak pernah berhenti," kata Pramono seusai memimpin rapat Tim Pengawas Bank Century dengan pimpinan KPK di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Pramono meyakini banyak orang di luar institusi penghasil penyidik seperti Kepolisian dan Kejaksaan yang bisa menjadi penyidik profesional dalam pemberantasan korupsi.

Ketika disinggung adanya pertentangan dari para politisi Komisi III DPR terhadap penyidik independen KPK, Pramono menjawab, "intinya kan kalau tidak punya penyidik, alatnya apa untuk melakukan tindakan itu (pemberantasan korupsi)?"

Dalam rapat timwas, Abraham mengeluhkan penarikan 20 penyidik yang tengah bertugas di KPK oleh institusi asal, yakni Kepolisian. Menurut dia, penarikan itu cukup menyedihkan lantaran akan mengganggu penanganan puluhan kasus di KPK termasuk bail out Bank Century.

Abraham menjelaskan, satu penyidik di KPK bisa menangani tiga kasus. Bahkan, ada penyidik yang memegang sampai 11 kasus sekaligus. Jika ditarik,otomatis penanganan 11 kasus itu berjalan tertatih-tatih.

Kalaupun penyidik lama diganti dengan penyidik baru, menurut Abraham, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah seperti membalikkan telapak tangan lantaran penyidik baru itu tidak mungkin dapat memegang kasus yang tengah ditangani.

Saat ini, KPK dalam proses seleksi penyidik independen. Tahap awal, sebanyak 30 orang akan dididik menjadi penyidik.

Berita terkait penarikan penyidik KPK dapat diikuti dalam topik "Polri Tarik Penyidik KPK"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com