Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Al Quran, Bukti Bukan Hanya Demokrat yang Korupsi

Kompas.com - 02/07/2012, 15:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai bahwa terungkapnya kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran yang melibatkan politisi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar, semakin merusak citra Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, korupsi itu menyangkut kitab suci.

"Bagi kami sangat sedih karena Al Quran ini kan sangat suci. Kok tega-teganya mengorupsi kitab suci yang kita pegang sangat khusyuk," kata Ruhut di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/7/2012).

Sebelumnya, KPK mengumumkan dua tersangka kasus dugaan korupsi Al Quran, yakni Zulkarnaen Djabar dan seorang anggota keluarganya yang juga pengusaha.

Anggota Badan Anggaran itu diduga melakukan korupsi tiga proyek di Kementerian Agama, yaitu pengadaan Al Quran di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tahun anggaran 2011 dan 2012 serta pengadaan laboratorium komputer madrasah sanawiah di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tahun anggaran 2011.

Ruhut mengatakan, penetapan tersangka itu membuktikan kebenaran pernyataan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa tidak hanya kader Demokrat yang korupsi. Pernyataan itu disampaikan Yudhoyono dalam acara internal Demokrat beberapa waktu lalu.

Ruhut juga membanggakan sikap partainya selama ini yang menonaktifkan kadernya jika terlibat korupsi. "Tapi partai lain, mereka sibuk membela kawannya," kata anggota Komisi III itu.

Ruhut menilai, kasus Zulkarnaen dan pemeriksaan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto terkait kasus lain oleh KPK pasti bakal memengaruhi majunya Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden. "Lihat kesungguhan Pak Ical jadi kasihan kalau ada kader-kadernya yang seperti itu. Jangan karena kadernya seperti itu jadi rusak susu sebelanga. Apalagi ini korupsinya soal Al Quran," pungkas Ruhut.

Partai Golkar hingga saat ini belum mengambil tindakan terhadap Zulkarnaen. Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan, pihaknya memegang asas praduga tak bersalah. Zulkarnaen, kata Aziz, belum tentu bersalah nantinya.

Aziz menambahkan, pihaknya mempersilakan KPK untuk mengusut kasus itu. "Sepanjang fakta hukumnya kuat, ya silakan saja. Kita menghormati," kata Ketua Komisi III DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Nasional
    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

    Nasional
    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com