Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Soal Lady Gaga, Polisi Tak Boleh Berpihak

Kompas.com - 21/05/2012, 17:39 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan meminta kepolisian tidak berpihak kepada satu kelompok terkait penyelenggaraan konser Lady Gaga bertajuk "The Born This Way Ball Tour" pada 3 Juni 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Polisi harus mendengarkan aspirasi dari semua pihak, baik yang mendukung dan menentang konser yang dimotori promotor Big Dady.

"Pemerintah juga perlu mendengarkan semua aspirasi," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/7/2012).

Menurut Julian, baik pihak yang mendukung dan menentang perlu duduk bersama dan mencari solusi yang paling baik terkait penyelenggaraan konser yang berlangsung sekitar 2-3 jam ini. Sebuah keputusan diambil berdasarkan kesepahaman semua pihak. Namun, Julian meminta masyarakat menghormati putusan yang akan diambil Polri. "Karena polisi yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Julian.

Saat ini Polri masih menganalisis rencana konser Lady Gaga. Belum ada putusan final terkait pemberian izin penyelenggaraan konser. "Kepolisian masih mengevaluasi, menganalisis, dan mengoordinasikan masalah ini. Masih ada waktu, mudah-mudahan antara yang pro dan kontra bisa dicarikan titik temu," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.

Menurut Djoko, posisi pemerintah adalah menghargai setiap pendapat atau opini dari mana pun, baik yang pro maupun kontra dengan adanya konser Lady Gaga di Indonesia. Kementerian Polhukam dan kepolisian tengah mencari titik temu atau kompromi atas pro kontra itu.

"Sekarang sangat mencuat seolah-olah kepolisian lemah sehingga kepolisian menyetujui (konser itu) dibatalkan atas dasar desakan sekelompok kecil masyarakat. Sebenarnya kejadiannya tidak seperti itu," katanya.

Dari komunikasi yang dilakukannya dengan Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Djoko menyampaikan bahwa Polri sedang menganalisis dan mengevaluasi semua masukan dan opini masyarakat. Tujuannya agar setiap penyelenggaraan konser dari luar negeri itu mempertimbangkan seluruh aspek, baik keamanan maupun kenyamanan, serta bagaimana publik terpuaskan oleh pertunjukan itu.

Djoko membantah bahwa evaluasi dan analisis itu hanya sekadar mengikuti desakan atau pandangan suatu kelompok. Djoko juga telah menginstruksikan agar kepolisian berkompromi dan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara dan manajemen artisnya. "Instruksi saya apa bisa dikompromikan, diberi persyaratan, misalnya penampilannya harus sesuai dengan budaya sosial masyarakat di Indonesia. Lagu-lagu dan syairnya disesuaikan dengan kondisi sosial di Indonesia, kemudian tata panggung dan geraknya," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Nasional
    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    Nasional
    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Nasional
    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Nasional
    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

    Nasional
    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com