JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Tohari menilai wajar jika ada desakan dari internal Partai Demokrat agar mengusung tokoh Partai Golkar (PG), Jusuf Kalla (JK), sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Pasalnya, menurut dia, JK memiliki pengalaman bersama Partai Demokrat (PD).
"Pak JK sendiri kan memiliki pengalaman menjadi cawapres dari Partai Demokrat (Pemilu 2004 ). Kalau wacana itu muncul dari internal Demokrat sesuatu yang wajar. Apalagi JK kan bersikap terbuka pada pencalonan parpol lain," kata Hajriyanto di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PD Max Sopacua dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin mengaku mendukung jika PD mengusung JK sebagai capres.
Max melihat jabatan yang kini dipegang JK yakni Ketua Umum PMI dan Dewan Masjid Indonesia akan meningkatkan dukungan publik.
Bahkan, Ilham siap pasang badan untuk JK. "Saya dan pengurus Partai Demokrat lainnya di Sulsel akan berjuang habis-habisan di DPP Demokrat agar Jusuf Kalla diusung sebagai calon presiden," kata Ilham.
Hajrianto mengatakan, desakan itu tidak mengganggu PG. Pihaknya telah mengalami kondisi seperti itu beberapa kali. Selain ketika JK menjadi Cawapres, kader PG lain yakni Siswono Yudhohusodo pernah diusung sebagai Cawapres mendampingi Amien Rais di Pemilu 2004.
Menurut Hajriyanto, masalah JK tidak akan dibahas secara khusus di internal PG. Namun, kata dia, pihaknya akan membuat aturan untuk mengatasi jika ada kader PG yang diusung parpol lain dalam rapat pimpinan nasional Juli 2012.
Saat ini, PG hanya memiliki aturan organisasi yang mengatur pencalonan dalam Pilkada. Jika ada kader dicalonkan oleh parpol lain, kader itu harus keluar dari PG. "Terkait Pilpres mendatang ketentuan itu harus ada," ucapnya.
Seperti diketahui, PG menutup peluang tokoh lain selain Ketua Umum PG Aburizal Bakrie alias Ical untuk maju sebagai capres. Rapimnas nanti, Ical akan ditetapkan sebagai capres sesuai hasil rapimnas sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.