Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Kemenkum dan HAM-Bandar Narkoba Terusik

Kompas.com - 04/04/2012, 19:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu penamparan yang diduga dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana terhadap petugas Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Riau, dinilai sengaja terus dibesar-besarkan oleh pihak yang tidak ingin ada perbaikan di lapas.

"Membesarnya isu penamparan merupakan skenario dari pihak-pihak yang tidak menginginkan ada perbaikan di lapas-lapas. Isu penamparan telah menengelamkan fakta peredaran narkoba di lapas. Saya menduga ini para bandar narkoba dan oknum-oknum di Kemenkum dan HAM yang terusik dengan terobosan pembenahan yang dilakukan Denny," kata Anggota Komisi III Indra di Jakarta, Rabu (4/4/2012).

Terlepas benar atau tidak Denny menampar petugas, Indra mengaku mendukung pembenahan lapas yang dilakukan Denny selama ini. Sudah menjadi rahasia umum, kata dia, kondisi lapas atau rutan sangat bobrok lantaran berbagai penyimpangan seperti peredaran bebas norkoba, pungutan liar, tindakan diskriminatif petugas kepada warga binaan, tindak kekerasan, dan lainnya.

"Tentunya hal ini tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan para sipir atau petugas lapas. Bahkan, banyak selentingan yang mengatakan adanya seteron hasil perdagangan narkoba kepada pejabat lapas. Jadi, melihat realitas itu, upaya-upaya pembenahan lapas merupakan tindakan yang harus kita dukung dan apresiasi," kata Indra.

Indra juga menilai langkah yang dilakukan Denny berbuah hasil. Seperti ketika sidak di Lapas Pekan Baru dengan menangkap tiga bandar narkoba dan satu sipir beserta barang bukti sabu.

"Padahal sebelumnya Dirjenpas sudah melakukan sidak ke Lapas Pekanbaru, namun tidak menemukan bandar narkoba. Jadi Denny Indrayana atau pihak-pihak lain yang ingin melakukan pembenahan di lapas jangan surut untuk bekerja membenahi dan memerangi peredaran narkoba di lapas," pungkas dia.

Sebelumnya, para anggota Komisi III diantaranya Ahmad Yani dan Nasir Jamil mengkritik keras Denny terkait isu penamparan. Bahkan, mereka akan mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Denny dicopot sebagai wamen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com