JAKARTA, KOMPAS.com-Para pekerja asal Pulau Jawa di kota tersebut memilih berbondong-bondong pulang kampung agar terhindar dari penembakan misterius yang marak lagi dalam dua pekan terakhir. Mereka pulang bergelombang menggunakan mobil, bus, atau pesawat terbang.
Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Humas Polda Aceh, AKBP Gustav Leo mengimbau agar pendatang tidak buru-buru mengambil keputusan untuk kembali ke kota asal mereka. Kepolisian tengah berusaha agar Kota Serambi Mekkah tersebut tetap kondusif menjelang pilkada.
"Kami mengimbau, agar mereka tidak sampai meninggalkan Aceh. Sejauh ini kebanyakan yang pulang ke daerah asal mereka itu dari Bireun," ujar Gustav saat dihubungi wartawan dari Jakarta, Sabtu (14/1/2012).
Menurut dia, mereka pergi karena takut akan bernasib sama dengan teman-teman mereka yang tertembak. "Mungkin karena mereka takut ada teman mereka yang terbunuh. Kemarin ada satu bus, yang dari PT Telkom yang sudah pulang kembali ke kampung halaman," sambungnya.
Seperti diketahui, Aceh bukan baru beberapa kali dihantui penembakan misterius yang membuat ketakutan warga pendatang. Berdasarkan data di Kepolisian Daerah Aceh, sepanjang 2011, di daerah itu terjadi 46 kasus kekerasan bersenjata api. Dari jumlah kasus itu, tercatat 16 orang tewas. Namun, dari 46 kasus itu, baru 24 kasus yang terungkap. Sebanyak 37 orang ditangkap. Polisi sejauh ini menyita 17 senjata api, 40 granat, 250 peluru, 4 sepeda motor, dan 4 mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.