Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Main Tembak, 16 Orang Tewas Sepanjang 2011

Kompas.com - 19/12/2011, 10:34 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang tahun 2011, Indonesia Police Watch  mencatat sebanyak 16 orang tewas dan 69 lainnya terluka akibat sikap mudah menembak (trigger happy) polisi di Indonesia. Ada dua polisi yang menembak istrinya, satu korban tewas dan lainnya luka tembak.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan dua kategori, yakni aksi main tembak dan aksi salah tembak. Neta menjelaskan, aksi main tembak terjadi di sekitar wilayah tambang dan kawasan perkebunan, tepatnya saat warga sedang memperjuangkan hak-haknya dalam sengketa dengan pengusaha tambang atau perkebunan.

Aksi salah tembak terjadi saat polisi sedang mengejar pelaku kriminal. Akibat polisi tidak profesional, warga yang tidak bersalah menjadi korban.

"Sejumlah korban penembakan ternyata tidak mendapat bantuan (dari) polisi. Korban penembakan di Mesuji, Lampung, misalnya, sampai 17 November 2011 belum mendapat bantuan biaya perawatan dari Polri. Padahal mereka menjadi korban penembakan membabi buta aparat keamanan di Lampung," tutur Neta.

Neta mengemukakan, pada masa Orde Baru, aparat ABRI  cenderung diperalat pengusaha. Setelah reformasi, para pengusaha cenderung memanfaatkan dan memperalat polisi. "Dengan dalih menjaga keamanan dan menjaga obyek vital, polisi cenderung mengedepankan sikap represif, yang dulu dipertontonkan ABRI," ungkapnya.

Menurut Neta, perusahaan membayar polisi lebih mahal ketimbang gaji yang mereka terima dari negara. "Uang sudah membuat polisi tidak independen. Uang telah memperalat polisi untuk memusuhi rakyat kecil," katanya.

Untuk menghidari polisi terus-menerus diperalat, menurut Neta, perlu kontrol yang kuat dari DPR dan DPRD, serta negara. "Atasan di kepolisian harus terus-menerus mengingatkan anak buahnya bahwa tugas mereka melindungi rakyat dan bukan menghamba kepada para pengusaha berduit," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com