Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Penyidik KPK, Nunun Jawab Seingatnya

Kompas.com - 11/12/2011, 15:07 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah ditangkap dari pelariannya, Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Gubernur Senior Bank Indonesia, langsung diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Sabtu (10/12/2011) malam. Dalam pemeriksaan tersebut, Nunun ditanya beberapa pertanyaan mengenai kasus yang menjeratnya.

"Selama pemeriksaan sudah mengarah pada kasus ditanya soal empat tersangka. Ya Ibu (Nunun) jawab seingatnya. Tidak semua tidak dia jawab," ujar Ina Rahman, kuasa hukum Nunun di Jakarta, Minggu (11/12/2011).

Nunun ditangkap Kepolisian Thailand, Rabu malam, di sebuah rumah berlantai dua yang disewa Nunun di distrik Suphan Sung, Bangkok. Selama dua malam, Nunun ditahan di safe house milik Kepolisian Thailand.

KPK baru mendapatkan informasi penangkapan Nunun pada Kamis pagi. Setelah memastikan perempuan itu adalah Nunun dari foto yang dikirimkan kepolisian Thailand, Kamis pagi, tim KPK berangkat ke Bangkok untuk menjemput Nunun. Setelah sampai di Jakarta, Nunun langsung dibawa ke Kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan dan tes kesehatan.

Menurut Ina, dalam pemeriksaan tersebut, Nunun tidak boleh dipaksakan berpikir keras karena penyakit lupa ingatan yang dideritanya. Pasalnya, dokter pribadi Nunun menyarankan agar suasana pemeriksaan tersebut berlangsung secara rileks.

"Karena ini menyangkut memori, pertanyaan itu diberikan pelan-pelan dan sangat rileks. Apalagi umur Ibu sudah 61 tahun. Dan selama di KPK Ibu lebih dulu ke poliklinik," kata Ina.

Seperti diberitakan, Nunun diduga menyebarkan cek pelawat 480 lembar senilai Rp 24 miliar untuk para anggota DPR RI periode 1999-2004 agar dapat memenangkan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka sejak Februari 2011 atau setahun setelah dia bertolak ke Singapura. Rencananya, Nunun akan kembali melanjutkan pemeriksaan di KPK pada Senin besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Sebut Golkar Tak Berkenan Andra Soni Jadi Cawagub Airin di Banten

    Gerindra Sebut Golkar Tak Berkenan Andra Soni Jadi Cawagub Airin di Banten

    Nasional
    Revolusi Digital: Tantangan Geopolitik dalam Industri Penyiaran Indonesia

    Revolusi Digital: Tantangan Geopolitik dalam Industri Penyiaran Indonesia

    Nasional
    Kunjungi Turkiye, KSAU Perkuat Kerja Sama dengan Turkish Air Force dan Tinjau Pabrik “Drone”

    Kunjungi Turkiye, KSAU Perkuat Kerja Sama dengan Turkish Air Force dan Tinjau Pabrik “Drone”

    Nasional
    Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

    Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

    Nasional
    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Nasional
    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Nasional
    Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Sosok yang Ancam "Buldozer" Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Nasional
    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Nasional
    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Nasional
    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Nasional
    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Nasional
    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Nasional
    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    Nasional
    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Nasional
    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com