JAKARTA, KOMPAS.com - Pelarian Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek perjalanan untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat tahun 2004, akhirnya berakhir di sebuah rumah sewa di Bangkok, Thailand. Polisi Thailand mendeteksi keberadaan Nunun dan memberi tahu Komisi Pemberantasan Korupsi.
Jejak istri mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Daradjatun itu tercium berada di Bangkok beberapa hari lalu. Kamis (8/12), tim penyidik KPK ke Bangkok untuk memastikan jati diri Nunun yang ditahan polisi Thailand sejak Rabu malam. Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah menerima kabar penangkapan Nunun saat berada di Amsterdam dan langsung ke Bangkok.
Hari Jumat, Duta Besar Republik Indonesia M Hatta diberi tahu soal penangkapan itu sehingga menyiapkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) bagi Nunun. Paspor Nunun dicabut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Polisi Thailand mengantarkan Nunun ke Bandara Swarnabhumi, Sabtu, dan diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia. ”Di atas pesawat Garuda secara resmi Nunun ditangkap KPK,” ungkap Chandra kepada Kompas.
Seperti dikisahkan Chandra, di dalam pesawat, Nunun mengenali Chandra. Ia berkata, ”Ini Pak Chandra, ya.” Chandra mengaku tak banyak berkomunikasi dengan Nunun, selain bertanya bagaimana kabarnya.
Di rumah sewa, Nunun dikabarkan tak seorang diri. Ada orang lain, tetapi belum diketahui siapa orang yang menemani Nunun. Ditangkapnya Nunun diharapkan bisa mengungkap tuntas kasus cek perjalanan yang diduga terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, yang dimenangi Miranda S Goeltom. Sejumlah anggota DPR periode 1999-2004 kini dipenjara karena dinyatakan terbukti menerima suap cek perjalanan itu.
Kaburnya Nunun dikategorikan sebagai kasus besar yang diharuskan dituntaskan KPK. Ketua KPK terpilih Abraham Samad menjanjikan akan menangkap Nunun dalam masa jabatannya. Namun, Nunun dapat ditangkap oleh pimpinan KPK lama, yang akan mengakhiri masa tugasnya seminggu lagi.
Penangkapan ini tak sepenuhnya mengejutkan sebab, dua bulan lalu, seorang pimpinan KPK memperlihatkan foto tiga rumah dan apartemen yang diduga menjadi tempat tinggal Nunun selama di Bangkok. Ada juga orang asing yang diduga menjadi pelindung Nunun selama melarikan diri. Foto itu diambil di Bangkok serta di sebuah restoran di Jakarta.
Ketua KPK Busyro Muqoddas mengakui, ada kekuatan besar yang melindungi Nunun. Nunun ditangkap di sebuah rumah mewah di Distrik Saphan Sung, Bangkok. Nunun pun bisa dibawa pulang.