PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Trimedya Pandjaitan, mengatakan, keberhasilan aparat melakukan penangkapan atas Nunun Nurbaeti, merupakan kado Hari Antikorupsi se-Dunia yang diperingati Jumat (9/12) lalu.
"Selain itu, ini dapat dianggap sebagai kado para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lama, yang sekitar seminggu lagi akan meninggalkan posisinya, diganti pimpinan baru," ungkapnya, Minggu (11/12/2011).
Hanya saja, ia mengingatkan, agar euforia keberhasilan atau sukses menangkap Nunun Nurbaeti yang sudah jadi buron negara itu jangan sampai mengendurkan upaya menuntaskan kasus suap atau gratifikasi pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI).
Hal itu iungkapkan Trimedya, sehubungan dengan pengumuman resmi Menko Polhukam dan Pimpinan KPK atas keberhasilan menangkap tersangka kasus suap ’traveller cheque’ pemilihan DGS BI itu.
"Sekarang mari kita kawal upaya penuntasan perkara suap itu yang telah menjadikan Nunun sebagai tersangka. Sebab, sedikitnya 26 anggota anggota DPR RI periode 1999-2004 telah mengalami proses hukum terkait kasus ini," ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penangkapan atas Nunun terjadi di Thailand, Jumat (9/12) bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia. Proses penangkapan atas Nunun, berlangsung tidak terlalu lama, dan tanpa perlawanan dari yang bersangkutan.
"Yang penting sekarang, stop dulu euforia. Mari kita kawal proses hukumnya, karena sudah banyak yang jadi korban sebelumnya," tandas Trimedya Pandjaitan lagi.