Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tak Peduli Kekuatan di Belakang Nunun

Kompas.com - 11/12/2011, 02:07 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek pelawat, sempat dikabarkan dilindungi oleh kekuatan besar dan pengusaha di Thailand. Oleh karena itu, ia tak mudah ditangkap oleh interpol dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketika dikonfirmasi hal tersebut kepada Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah, yang menjemput Nunun mengatakan pihaknya tak lagi mempedulikan isu yang berkembang seputar kekuatan besar di balik Nunun. Menurutnya, yang terpenting KPK berhasil membawa istri Adang Daradjatun kembali ke Tanah Air.

"Buat KPK itu tidak perlu dijawab lagi. Yang penting yang bersangkutan sudah tertangkap. Sekarang kita fokus untuk melakukan penahanan dan proses perkara akan kita lanjutkan,"ujar Chandra di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (10/12/2011).

Sebelumnya, Ketua KPK, Busyro Muqqodas juga menyebutkan bahwa KPK memang sulit untuk menangkap Nunun, karena ada kekuatan dan jaringan bisnis yang melindunginya. Saat itu, Busyro juga tak mengetahui kekuatan apa yang seolah menghalangi KPK untuk menangkapnya.

Namun, usai penangkapan Nunun, Busyro mengungkapkan, keberhasilan penangkapan sosialita itu merupakan kerja sama sebuah sistem yang luas meskipun awalnya sulit menemukan Nunun. Sistem yang membantu kerjak KPK yaitu Kedutaan Besar RI di Thailand yang kemudian memberikan surat perjalanan laksana paspor Nunun, yang dicabut, Mabes Polri yang bekerja sama dengan interpol di 188 negara untuk mencarinya dan elemen dari Ditjen Imigrasi di Thailand.

"Sejak awal KPK terus menerus berusaha untuk mencari dan menemukan bu Nunun Nurbaeti. Keberhasilan ini tidak bisa dilepaskan dari upaya sistemik dan kerja sama sinergis dari KPK dengan Mabes Polri, Interpol dan KBRI," ujar Busyro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Nasional
    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    Nasional
    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Nasional
    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Nasional
    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    Nasional
    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Nasional
    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Nasional
    Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

    Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

    Nasional
    Bareskrim Geledah Kantor ESDM di Jakpus Terkait Korupsi Proyek Penerangan Jalan

    Bareskrim Geledah Kantor ESDM di Jakpus Terkait Korupsi Proyek Penerangan Jalan

    Nasional
    Respons Presiden dan Wapres soal Desakan Budi Arie Mundur dari Jabatan Menkominfo

    Respons Presiden dan Wapres soal Desakan Budi Arie Mundur dari Jabatan Menkominfo

    Nasional
    Kemenkes Bantah Bakal Datangkan 6.000 Dokter Asing ke Indonesia

    Kemenkes Bantah Bakal Datangkan 6.000 Dokter Asing ke Indonesia

    Nasional
    Kasus Hasyim Asy'ari, MUI: Moral Cacat dan Bejat, Tak Ada Pilihan Kecuali Dipecat

    Kasus Hasyim Asy'ari, MUI: Moral Cacat dan Bejat, Tak Ada Pilihan Kecuali Dipecat

    Nasional
    Jaksa Agung Lantik Feri Wibisono Jadi Wakil Jaksa Agung

    Jaksa Agung Lantik Feri Wibisono Jadi Wakil Jaksa Agung

    Nasional
    Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU, Mochammad Afifuddin: Bukan Hal Mudah

    Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU, Mochammad Afifuddin: Bukan Hal Mudah

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat Karena Kasus Asusila, Mardani: Tamparan untuk Komisi II DPR

    Ketua KPU Dipecat Karena Kasus Asusila, Mardani: Tamparan untuk Komisi II DPR

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com