Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ajak Pemotret Nunun Bekerja Sama

Kompas.com - 27/11/2011, 21:24 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia mengajak fotografer yang mengabadikan wanita mirip Nunun Nurbaeti di pusat perbelanjaan di Singapura untuk memastikan foto tersebut.

Foto wanita mirip Nunun itu menghebohkan publik setelah beredar di media massa pekan lalu. Nunun diduga dalam keadaan sehat, tidak seperti yang diungkapkan orang-orang terdekatnya yang menyebutnya mengalami penyakit komplikasi, termasuk penyakit amnesia yang mengarah ke dementia Alzheimer.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan, polisi akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencari istri mantan Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal (Purn.) Adang Daradjatun. Polisi perlu memastikan waktu pengambilan gambar tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengambil foto Nunun diharapkan bekerja sama memberikan keterangan, terutama kepada KPK.

"Apakah itu gambar tahun ini atau tahun yang lalu. Belum ada kepastian. Tentu kita wajar, mencari tahu lebih lagi, apakah benar itu gambar beliau atau bukan. Semoga yang mengambil foto itu diharapkan dapat bekerja sama, terutama dengan KPK," ujar Boy, Minggu (27/11/2011) di Jakarta.

"Namun, jika pengambil foto hanya merilis tanpa ada informasi lebih lanjut, saya kira itu bukan tindakan kooperatif," tambahnya.

Menurut Boy, setelah KPK memperoleh keterangan dari sumber yang menyebarkan foto itu di media massa, baru dapat dikomunikasikan dengan kepolisian. Polisi akan menjalin komunikasi dengan dua negara tempat Nunun diduga berada dalam foto itu, yaitu Singapura, untuk melacak keberadaanya sesuai dengan keterangan pemotret.

"Kita tetap membantu KPK sesuai dengan apa yang dimiliki oleh Polri, yaitu jalur interpol. Apakah kita akan komunikasikan, katakanlah diduga gambar itu berada di sebuah negara, kita komunikasikan dengan negara itu," jelasnya.

Sejak 23 Februari 2010, Nunun dikabarkan berada di Singapura untuk berobat karena yang bersangkutan mengaku menderita sakit lupa berat. Pada Februari 2011, ia dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, yang saat itu dimenangkan oleh Miranda Swaray Goeltom. Sejak saat itu pula, Polri telah mengirimkan red notice kepada interpol di 188 negara. Meski demikian, keberadaan Nunun masih menjadi tanda tanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Nasional
    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Nasional
    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Nasional
    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Nasional
    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Nasional
    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Nasional
    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Nasional
    Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Nasional
    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

    Nasional
    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

    Nasional
    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Nasional
    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Nasional
    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Nasional
    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com