Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tak Bisa Lacak Komunikasi Nunun dan Adang

Kompas.com - 28/10/2011, 12:10 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman menyatakan, kepolisian saat ini masih melakukan pengejaran terhadap Nunun Nurbaeti melalui kerja sama dengan Interpol. Pengejaran tersangka, kata Sutarman, bisa dengan mudah jika ada komunikasi antara buronan tersebut dan orang terdekatnya.

"Sepanjang orang itu berkomunikasi dan komunikasi itu bisa kita ikuti, saya akan bisa tahu dia di mana. Kalau sudah mengetahui mereka ada di negara mana, saya akan bisa meminta bantuan kepada kepolisian negara itu," ujar Sutarman seusai mengikuti Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/10/2011).

Namun, ketika ditanya mengenai pelacakan komunikasi antara Nunun dan suaminya, mantan Wakil Kapolri Inspektur Jenderal (Purn) Adang Daradjatun, ia menyatakan hal tersebut tidak bisa dilakukan. "Itu kan rahasia bagi kita untuk melakukan penindakan itu. Saya kira mungkin enggak," kata Sutarman.

Menanggapi dugaan kekuatan besar yang diduga melindungi Nunun sehingga tak mudah ditangkap, Sutarman mengaku tak tahu-menahu mengenai hal itu. Ia menegaskan, polisi akan menangkap orang yang melindungi Nunun dari jeratan kasus suap.

Nunun adalah tersangka dugaan suap cek pelawat untuk pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Saat ini ia berada di luar negeri dengan alasan pengobatan. Suaminya, Adang Daradjatun, enggan memberitahukan di mana posisi istrinya dengan dalih secara hukum keluarga tidak wajib memberitahukan hal tersebut kepada penegak hukum.

Sebelumnya, Nunun dikabarkan melakukan pengobatan pascastroke di Singapura dan berangkat sejak 23 Februari 2010. Saat itu Nunun dinyatakan mengalami amnesia. Namun, dengan beberapa sakit komplikasi yang dialaminya ternyata Nunun juga berpindah-pindah tempat ke Kamboja dan Thailand.

Buron koruptor internasional kini tercantum dalam situs Interpol. Polisi menyatakan masih menunggu sinyal-sinyal dari kepolisian negara lain, yang juga turut melacak keberadaan Nunun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kaesang Dinilai Berpeluang Menang di Pilkada Jateng, Pengamat: Kalau di Jakarta Masuk Kolam Hiu

    Kaesang Dinilai Berpeluang Menang di Pilkada Jateng, Pengamat: Kalau di Jakarta Masuk Kolam Hiu

    Nasional
    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Nasional
    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Nasional
    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Nasional
    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Nasional
    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Nasional
    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Nasional
    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Nasional
    Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Nasional
    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

    Nasional
    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

    Nasional
    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Nasional
    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Nasional
    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com