Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samad: Rekrut Penyidik Independen untuk KPK

Kompas.com - 24/10/2011, 16:43 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Abraham Samad, salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan KPK mempersiapkan penyidik dan penuntut umum independen. Langkah itu, menurut dia, agar KPK tidak ketergantungan dengan Kepolisian dan Kejaksaan.

Hal itulah yang dijelaskan Samad dalam makalah ketika tes capim KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (24/10/2011). Tes pembuatan makalah adalah tes pertama bagi delapan capim KPK. Mereka terlebih dulu mengambil amplop untuk menentukan tema makalah. Komisi III menyiapkan lima tema seputar pemberantasan korupsi. Samad mendapat tema urgensi penyidik dan penuntut independen.

Samad mengatakan, persiapan penyidik dan penuntut umum sipil seharusnya sudah dilakukan sejak awal KPK dibentuk tahun 2003. Jika itu dilakukan, kata dia, saat ini KPK sudah tak lagi bergantung pada Kepolisian dan Kejaksaan yang "meminjamkan" penyidik dan jaksa.

"Itu bisa mengurangi konflik internal. Kalau kita tetap tergantung, banyak persoalan di dalamnya. Persoalan struktural, garis komando, psikologis aparat yang ditempatkan di situ. Contohnya, polisi yang ditempatkan di KPK, ngga mungkin lah bisa memeriksa atasannya," ucap Samad.

Meski demikian, lanjut Samad, langkah itu tetap masih bisa dilakukan saat ini. Salah satu cara, kata dia, yakni dengan merekrut lulusan perguruan tinggi lalu menyekolahkan di luar negeri. "Dua tahun kita sekolahkan kemudian mereka pulang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com