JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan terus bekerja meskipun ada unjuk Rasa yang dilakukan mahasiswa di sejumlah daerah terkait dengan peringatan dua tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Kamis (20/10/2011) lalu.
Unjuk rasa dinilai bukan sebuah peristiwa istimewa. Di negeri sejuta berkah dengan pawai politik dan kebebasan berbicara, aksi seperti itu merupakan sesuatu yang biasa.
Meski demikian, sosiolog yang kini menjadi Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa di Jakarta, Jumat (21/10/2011) malam lalu kepada Kompas, pemerintah akan tetap menyimak dengan pendirian teguh untuk terus bekerja dan mengendalikan capaian kesejahteraan rakyat secara transparan dan akuntable.
"Tidak ada tanggapan khusus selain meresponnya dengan terus bekerja dan mengendalikan pemerintahan dengan transparan dan akuntable," tutur Daniel. Ia mengaku menyampiakan pesan moral untuk menyikapi aksi ribuan mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di sejumlah universitas antara lain di Jakarta, Surabaya, Bandung, Malang, Jember dan Makassar.
Unjuk rasa yang dilakukan serentak Kamis lalu, mahasiswa menilai pemerintahan SBY-Boediono gagal menyejahterahkan rakyat.
"Unjuk rasa bukan peristiwa istimewa lagi. Ini adalah negeri dengan sejuta berkah di antaranya pawai politik dan unjuk rasa. Di negeri ini, orang juga bebas berbicara dan berteriak. Bahkan, mencaci dan memaki. Kami menyimak semuanya. Namun, dengan pendirian yang kuat. Kami juga tahu mana yang harus didengar atau didengarkan," ujarnya.
Menurut Daniel, nada suara yang menganggu (noice) dan ada suara yang enak didengar (voice). "Justru di zaman yang penuh kebebasan ini, kita harus memastikan bahwa selalu ada makna dalam setiap kata. Kalau kita tidak menjaganya, maka yang terjadi hanya suara gaduh dan keonaran, bukan suara teduh dan kebenaran," tambah dia.
Negeri ini, lanjut Daniel, memerlukan semua yang terbaik dari seluruh komponen bangsa. "Itulah pesan moral dari sebuah kebebasan untuk seluruh orang di negeri ini," kata Daniel lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.