Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan PT Freeport Mengadu ke DPR

Kompas.com - 26/09/2011, 16:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan pekerja PT Freeport Indonesia mengadukan permasalahan yang tengah dialami ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin ( 26/9/2011 ).Delapan orang dari Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia itu diterima Wakil Ketua DPR Pramono Anung, di Gedung DPR.

Seperti diberitakan, para pekerja tengah mogok kerja sejak Kamis ( 15/9/2011 ). Rencananya, mogok kerja akan dilakukan selama satu bulan untuk menuntut kenaikan gaji yang sudah diajukan serikat pekerja kepada perusahaan.

Dalam pertemuan, mereka menyampaikan kekhawatiran terjadi bentrokan antara para pekerja dengan aparat penegak hukum.

"Mogok ini sudah hari ke-11. Kita khawatir tingkat kesabaran para pekerja berkurang," kata salah satu perwakilan kepada Pramono.

Juli Parorrongan, Ketua Bidang Kesejahteraan serta juru bicara serikat pekerja mengatakan, pihaknya meminta kenaikan gaji antara 17,5 dollar AS sampai 43 dollar AS perjam. Saat ini, kata dia, gaji pekerja hanya 2,1 dollar AS sampai 3,5 dollar AS perjam.

"Di Amerika Serikat gaji pekerja Freeport 30 dollar AS sampai 230 dollar AS. Sekarang gaji kita tiap dua tahun hanya naik 0,4 dollar AS perjam. Padahal, perusahaan ini menyumbang 50 persen dari total pendapatan seluruh perusahaan Freport. Tapi gaji kita paling rendah di dunia," kata Juli.

Bernad Tipagau, perwakilan lain, menambahkan, selain meminta peningkatan kesejahteraan, para pekerja juga meminta kepada perusahaan meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi.

"Kalau kita ambil cuti sudah habis dijalan. Kita harus jalan kaki ke rumah selama satu minggu," ucapnya.

Kepada para pekerja PT Freeport, Pramono berjanji akan menindaklanjuti pengaduan itu kepada Komisi IX DPR yang menangani bidang tenaga kerja serta Komisi III yang menangani hukum. Menurut Pramono, Komisi III perlu menyikapi lantaran hal ini juga menyangkut keamanan.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Pramono berpesan agar para pekerja terus menyampaikan aspirasi dengan tertib.

"Jangan terpancing tindakan kekerasan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

    Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

    Nasional
    MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

    MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

    Nasional
    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Nasional
    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

    Nasional
    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Nasional
    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Nasional
    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    Nasional
    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Nasional
    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Nasional
    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Nasional
    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com