Setelah itu, I Nyoman, kata Muniar, menyuruh anak buahnya, yakni Dandang untuk mengambil kardus tersebut agar dimasukan ke dalam gedung P2KT. Namun, karena Dandang mengaku berat mengangkat kardus tersebut, Nyoman kembali meminta salah satu stafnya yaitu Hendra untuk membantu Dandan mengangkat kardus tersebut dari mobil.
"Dibawalah kardus berisi uang itu ke lantai II, ruang bendahara Syafruddin. Setelah itu, Pak Nyoman sempat keluar, lalu setelah dia kembali, sudah ada penyidik KPK, menanyakan apakah benar dirinya tahu dalam kardus itu isinya uang. Dia pun mengatakan uang itu untuk Pak Fauzi pada saat pengrebekan itu," kata Muniar.
Namun, saat ditanya siapakah Fauzi, dan apa yang akan dilakukan pria tersebut dengan uang senilai Rp 1,5 miliar itu, Muniar tidak berkomentar banyak. Menurutnya, berdasarkan pengakuan Nyoman, uang itu akan diberikan ke Sindu Malik dan Ali Mudhori.
"Katanya dari Fauzi akan diberikan ke Bangar DPR. Tapi masih belum tahu siapa orang-orangnya secara pasti. Mungkin nanti bisa nanya kepada KPK atau Dharnawati," kata Muniar. Adapun ketiga tersangka, sesuai rekonstruksi tersebut tidak memberikan pernyataan mengenai siapa dan bagaimana peran Fauzi tersebut.
Dhanarwati, yang memakai pakaian berkerudung, dan cadar serba hitam langsung menaiki mobil tahanan KPK seusai rekonstruksi tersebut. Begitupun dengan Dadong yang enggan berkomentar banyak mengenai rekontruksi tersebut.
"Tanya ke pengacara saya saja ya," ujar Dadong singkat sambil menunju ke mobil tahanan KPK. Seperti diberitakan, ketiga tersangka yakni Dharnawati, Dadong, dan Nyoman, tertangkap tangan oleh KPK, dengan alat bukti uang Rp 1,5 miliar yang disimpan dalam kardus durian.
Uang disita dari kantor Dadong di gedung Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans. Ketiganya disangka melakukan percobaan penyuapan untuk Menteri Muhaimin Iskandar. Ketiganya tertangkap tangan secara terpisah.
Nyoman ditangkap di kantornya, gedung P2KT, Dadong di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, sementara Dharnawati tertangkap di kawasan Jalan Otista, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.