Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Juga Nama-nama di Sekitar Nazaruddin

Kompas.com - 24/08/2011, 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pertimbangan Daerah RI, I Wayan Sudirta, mengingatkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi jangan hanya terfokus pada Nazaruddin. Pasalnya, dalam penanganan kasus dugaan korupsi Nazaruddin hingga saat ini, baru nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang dipanggil KPK. Sementara nama lainnya, seperti Angelina Sondakh dan I Wayan Koster, belum dimintai keterangan dalam kasus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet tersebut.

"Saksi mana yang sudah diperiksa oleh KPK terkait kasus Nazaruddin? Nazaruddin kan juga sudah menyebutkan sejumlah nama. Itu sudah diperiksa apa belum," ujar Wayan dalam diskusi "Kasus Nazaruddin, Ujian Terakhir Pemberantasan Korupsi" di Gedung DPD RI, Rabu (24/8/2011). "Fokus perkara kan harus dimulai dengan kumpulkan bukti dan saksi-saksi. KPK jangan lelet dan jangan lambat sehingga orang tidak hanya bicarakan Nazaruddin pribadi," sambungnya.

Hal yang sama juga diungkapkan pengamat hukum dari Universitas Trisakti, Yenti Garnasih. Ia menyatakan, dari permintaan Nazaruddin kepada Presiden, terlihat indikasi ia sebenarnya ingin mengatakan, fokus harusnya bukan pada dirinya semata. Masih ada aktor-aktor di balik 35 kasus yang melilitnya.

"Jangan fokus Nazaruddin terus. Seharusnya KPK mengembangkan kasus ini, apalagi Nazaruddin itu muncul di kasus Rosalina yang juga menyebut sejumlah nama. Nazaruddin sebenarnya ingin mengatakan, "Tolong dong jangan fokus saya saja"," papar Yenti.

Yenti juga mengungkapkan, Nazaruddin menjadi contoh bahwa korupsi politik kian menjadi tren saat ini. Ia menuturkan akan susah memberantas korupsi politik jika orang yang dipilih pun berasal dari dana korupsi. "Korupsi yang sudah dikaitkan dengan politik akan berbahaya. Susah memberantas jika orang yang terpilih dibiayai oleh hasil korupsi. Korupsi politik lebih banyak konspirasi. Di mana pelakunya lebih dari satu orang," tukas Yenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com