Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Terus Buru Dua DPO Teroris

Kompas.com - 09/05/2011, 17:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari dua terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Keduanya diduga terkait kelompok M Syarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro, Kompleks Mapolresta Cirebon. Namun, Boy enggan memberikan secara rinci inisial kedua DPO tersebut.

"Saya belum bisa sebut nama. Setidak-tidaknya ada dua orang," ujar Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Menurut Boy, dua DPO tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan-penangkapan sebelumnya, termasuk tiga orang berinisial JH alias Zulkifli Lubis, Fd, dan E, yang ditangkap akhir pekan lalu. Penangkapan ketiga orang tersebut dilakukan secara terpisah.

JH ditangkap di Boyolali, Jawa Tengah, Fd ditangkap di Studio Alam Jalan Raya R. Saleh, Depok, sedangkan E ditangkap di Kelurahan Mekar Jaya RT 06/ RW 022 Depok. Dari penangkapan tiga orang tersebut, polisi menemukan beberapa senjata dan ratusan amunisi. Dalam penangkapan E, polisi menemukan 344 butir amunisi senjata AK 47 dan SS1, delapan magazen AK 47. Adapun, saat melakukan pengeledahan rumah JH di Depok, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis FN dan 34 butir peluru.

"Mereka semua yang kemarin dilakukan penangkapan, masih dalam pemeriksaan. Saya belum bisa kasih gambaran pasti tentang hasilnya," jelas Boy.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai aliran senjata dan amunisi yang ditemukan pada pengrebekan tiga orang tersebut, Boy enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya, pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan kasus tersebut.

"Saya belum bisa kasih gambaran pasti hasilnya. Karena bisa saja mereka ini menerima dari pihak-pihak lain dan bisa saja terima dari orang lain sehingga perlu dikembangkan," terang Boy.

Penangkapan JH, FD, dan E tersebut merupakan pengembangan terhadap tersangka Ishak Andriana alias Abu Sifa yang ditangkap di Karang Kencana RT 03 RW 03 Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Cirebon pada Jumat (5/5/2011). Ishak diduga bersama Musholla menyembunyikan buronan pelaku teror bom di Klaten, Jawa Tengah, pada Desember 2010 , yakni Irwan alias Endut.

Musholla tergabung dalam kelompok Syarif. Dia membuang enam bom pipa di Kali Soka, Plumbon, Cirebon. Belum diketahui sasaran mereka selanjutnya. Polri memperkirakan, bom itu akan diledakkan dengan cara bunuh diri lantaran enam bom itu sama dengan bom yang digunakan Syarif saat aksi di Mapolresta Cirebon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com