Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Pembebasan 20 ABK

Kompas.com - 02/05/2011, 15:30 WIB

30 Maret 2011 Tim penyelamat berangkat dari Kolombo menuju Perairan Somalia. Pada saat itu, Kapal MV Sinar Kudus dilaporkan telah menurunkan jangkar. Namun, tim penyelamat mendapatkan informasi bahwa Kapal MV Sinar Kudus mungkin masih digunakan sebagai mothership.

4 April 2011 Gugus Tugas telah tiba di perairan Somalia. Selanjutnya, anggota Gugus Tugas melakukan pengumpulan data untuk menyusun rencana cadangan. Ada beberapa catatan yang menjadi bahan pertimbangan saat ini. Pertama, hasil deteksi dari helikopter, kapal MV Sinar Kudus telah melakukan lego jangkar. Kedua, belum ada negara lain yang melakukan operasi penyelamatan pada saat kapal melakukan lego jangkar. Ketiga, ABK MV Sinar Kudus sering dipindah sehingga jumlahnya tak pernah lengkap. Keempat, setiap kapal yang disandera dijaga pasukan khusus. Saat ini, ada 15-20 kelompok perompak. Tiap-tiap kelompok perompak terorganisasi dan beranggotakan sekitar 30 orang.

6 April 2011 Satuan tugas menuju ke Salalah Oman (pangkalan AJU) untuk melakukan pengisian perbekalan. Pengisian perbekalan berlangsung selama 7 hari.

12 April 2011 Satuan tugas kembali menuju perairan Somalia.

13 April 2011 Proses negosiasi dengan perompak menemui titik terang. Maka dari itu, rencana penindakan disesuaikan. Pertama, pelaksanaan tebusan harus dipastikan dapat menjamin keselamatan ABK MV Sinar Kudus. Kedua, pada saat pelepasan, akan dilaksanakan tindakan militer terhadap pembajak.

18 April 2011 Dalam rapat terbatas di Istana Bogor yang dipimpin Presiden diputuskan dua hal. Pertama, selamatkan sandera terlebih dahulu. Setelah itu, satuan tugas baru melakukan pengejaran terhadap pembajak. Kedua, aksi pembebasan serentak terhadap sandera dilakukan dengan menguatkan pasukan yang terdiri dari 1 LPD, 1 helikopter, dan penambahan pasukan khusus dari Marinir, Kopassus, Kostrad, serta melibatkan Sandi Yudha.

21 April 2011 Pasukan tambahan diberangkatkan dari Jakarta menuju Somalia.

27 April 2011 Presiden kembali menggelar rapat khusus yang membahas upaya pembebasan Kapal MV Sinar Kudus beserta 20 ABK. Dalam rapat tersebut kembali ditegaskan bahwa tim harus mengutamakan keselamatan ABK dalam melakukan penyelamatan. Kedua, pelaksanaan penindakan militer terhadap pembajak Somalia. Ketiga, setelah upaya pembebasan berhasil, Kapal MV Sinar Kudus akan dikawal menuju Oman.

28 April 2011 Rencana dropping uang tebusan dibatalkan. Pasalnya, pembajak Somalia menaikkan jumlah uang tebusan.

30 April 2011 Dropping uang tebusan dilakukan di atas Kapal MV Sinar Kudus. Dropping dilakukan melalui helikopter. Setelah itu, para pembajak menghitung ulang jumlah tebusan yang tak disebutkan besarnya. Penghitungan uang berlangsung selama sekitar 20 jam.

1 Mei 2011 Setelah dipastikan bahwa tak ada lagi pembajak di Kapal MV Sinar Kudus, maka satuan tugas melakukan pengejaran terhadap pembajak. Saat pengejaran, terjadi baku tembak antara satuan tugas dan pembajak. Akibat aksi tersebut, 4 pembajak tertembak dan jatuh ke laut. Satuan tugas pun menyita kapal cepat yang digunakan pembajak. Selain itu, satuan tugas juga melakukan sterilisasi kapal. Satuan tugas memastikan tak ada bahan peledak di dalam Kapal MV Sinar Kudus.

Pada akhir jumpa pers, Panglima mengatakan bahwa Kapal MV Sinar Kudus dan 20 ABK dijadwalkan tiba di Oman pada tanggal 4 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Dukung 8 Kandidat di Pilkada Serentak 2024

PAN Dukung 8 Kandidat di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Survei Litbang Kompas: Citra Positif Polri Naik, 73,1 Persen Responden Beri Nilai Positif

Survei Litbang Kompas: Citra Positif Polri Naik, 73,1 Persen Responden Beri Nilai Positif

Nasional
Lewat #BerbagiMusik, Dompet Dhuafa Gandeng J-Rocks dan Kopi Bajawa Flores Bagikan 30 Kado Yatim di Bogor

Lewat #BerbagiMusik, Dompet Dhuafa Gandeng J-Rocks dan Kopi Bajawa Flores Bagikan 30 Kado Yatim di Bogor

Nasional
5 Fakta Operasi Besar Prabowo: Cedera Kaki karena Terjun Payung hingga Siap Beraktivitas

5 Fakta Operasi Besar Prabowo: Cedera Kaki karena Terjun Payung hingga Siap Beraktivitas

Nasional
Akomodir Putusan MA soal Batas Usia, Langkah KPU Tak Sejalan dengan Konstitusi

Akomodir Putusan MA soal Batas Usia, Langkah KPU Tak Sejalan dengan Konstitusi

Nasional
Ironi, Pekerja Migran Indonesia Bantu Ekonomi Hong Kong tapi Dibayar Murah

Ironi, Pekerja Migran Indonesia Bantu Ekonomi Hong Kong tapi Dibayar Murah

Nasional
Pemerintah Fokus Pulihkan PDN, Wapres: Siapa yang Disalahkan Itu Nanti

Pemerintah Fokus Pulihkan PDN, Wapres: Siapa yang Disalahkan Itu Nanti

Nasional
HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Selalu Layani Masyarakat Sepenuh Hati

HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Selalu Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Nasional
Siang Ini, Pihak Hasto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Siang Ini, Pihak Hasto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Nasional
Berkat Pekerja Migran Indonesia, Keluarga Muda Hong Kong Bisa Fokus Bekerja

Berkat Pekerja Migran Indonesia, Keluarga Muda Hong Kong Bisa Fokus Bekerja

Nasional
Netralitas dan Profesionalitas Polri, Pilar Kepercayaan Publik

Netralitas dan Profesionalitas Polri, Pilar Kepercayaan Publik

Nasional
Indonesia dan Arab Saudi Bahas Kontrak Jangka Panjang Penyelenggaraan Haji

Indonesia dan Arab Saudi Bahas Kontrak Jangka Panjang Penyelenggaraan Haji

Nasional
PKS Masih Bungkam Usai Istana hingga Luhut Pasang Badan untuk Jokowi

PKS Masih Bungkam Usai Istana hingga Luhut Pasang Badan untuk Jokowi

Nasional
'Afif Dibesarkan dengan Tangis Darah Orangtua, Tiba-tiba Disiksa, Disundut Rokok, Dipukuli, Dihabisi...'

"Afif Dibesarkan dengan Tangis Darah Orangtua, Tiba-tiba Disiksa, Disundut Rokok, Dipukuli, Dihabisi..."

Nasional
Jenguk Prabowo Pascaoperasi, Jokowi: Mari Doakan Proses Pemulihan

Jenguk Prabowo Pascaoperasi, Jokowi: Mari Doakan Proses Pemulihan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com