Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Masih Berat Teken Kontrak Baru

Kompas.com - 13/04/2011, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera belum memutuskan untuk menandatangani kontrak koalisi yang baru. Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Sekretariat Gabungan memberikan tenggat waktu dua hari ke depan.

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Anis Matta mengatakan, PKS menunggu keputusan rapat Majelis Syuro. "Tidak akan tanda tangan, menunggu rapat Majelis Syuro. Iya, ini masalah otoritas. Ini keputusan Majelis Syuro, bukan DPP. Biar Majelis Syuro yang menentukan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/4/2011) malam.

Namun, Anis belum dapat memastikan waktu rapat Majelis Syuro untuk membahas keputusan partai. Sejauh ini, Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa PKS belum bisa menentukan sikap karena PKS merasa belum ada alasan untuk mengganti kontrak koalisi awal.

"Ada yang hilang, evaluasi belum pernah dilakukan. Tiba-tiba sudah ada draf kontrak baru, tetapi belum ada evaluasi," tambahnya.

Menurutnya, PKS tentu akan sepakat untuk menandatangani kontrak koalisi yang baru jika ada evaluasi yang dilakukan Sekretariat Gabungan (Setgab) dalam perjalanan selama 1,5 tahun terakhir. PKS masih menunggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin evaluasi secara keseluruhan terhadap koalisi yang dia bangun ini.

Sebelumnya, Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Politik Pendukung Pemerintah Syarief Hassan mengatakan, PKS diberikan waktu paling lambat dua hari untuk menandatanganinya. Syarief yang juga politisi Partai Demokrat menginginkan agar semua partai politik mitra koalisi bergabung dalam Setgab. Partai Demokrat, kata dia, tak memberikan syarat khusus kepada PKS jika ingin bergabung kembali.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat sekaligus Sekretaris Fraksi Demokrat, Saan Mustopa, mengatakan beberapa waktu lalu bahwa partai yang tidak mau menandatangani kontrak koalisi yang baru berarti tidak berniat melanjutkan koalisi dengan Demokrat dan anggota partai koalisi lainnya. 

Dalam kontrak koalisi baru terdapat sejumlah hal yang direvisi. Disebutkan dalam kesepakatan, ada reward and punishment yang berlaku dalam mengatur hubungan antaranggota koalisi. Kepemimpinan dalam Setgab juga diperbarui menjadi kepemimpinan kolektif. Saat ini, Setgab dipimpin Ketua Harian Setgab yang selama ini didelegasikan khusus oleh Ketua Umum Setgab Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com