JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Salahuddin Wahid, mempertanyakan sikap rakyat yang cenderung melupakan peristiwa-peristiwa pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di masa lalu. Kepedulian terhadap peristiwa itu hanya dilakukan oleh keluarga korban dan aktivis hak asasi manusia.
Sementara itu, beberapa korban lainnya justru ada yang melupakan dan terkesan berdamai dengan pelaku. Ia merujuk pada kasus penculikan aktivis dan mahasiswa yang didalangi tim Mawar Koppasus atas perintah Prabowo yang dulu menjabat Danjen Kopassus TNI. Salah satu korban penculikan 1997-1998 tersebut, Pius Lustrilanang, justru saat ini menjadi salah satu anggota Partai Gerindra pimpinan Prabowo.
"Pius menjadi korban penculikan, tetapi sekarang sudah memaafkan Prabowo dan bergabung dengan Partai Gerindra. Rasanya ini bisa memberikan gambaran bahwa dosa Prabowo sudah dilupakan," kata Salahuddin Wahid dalam diskusi "Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu" di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (12/04/2011).
Menurutnya, ingatan masyarakat perlu disegarkan untuk menilik dan mendorong kembali kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu agar segera diselesaikan. Ia kemudian menceritakan mengenai salah seorang sahabatnya yang ingin membuat film semidokumenter tentang perjuangan mahasiswa dan kekuatan masyarakat sipil 1998. Namun, tak ada satu pun pemberi dana yang memberikan pandangan positif untuk ide tersebut.
"Mungkin perlu ada banyak film cerita fiksi yang berlatar belakang perjuangan 1998 sehingga bisa disisipkan pesan bahwa jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang bermartabat, pelanggaran HAM berat masa lalu harus diselesaikan," ujarnya.
Salahuddin menyatakan, jika Pemerintah Indonesia berdiam diri terhadap para pelaku pelanggaran HAM, jangan salahkan apabila kasus-kasus kekerasan yang sama di Indonesia akan terus terjadi tanpa penyelesaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.