Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka-angka Seputar Gedung Baru DPR

Kompas.com - 31/03/2011, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan gedung baru terus bergulir. Jika tak ada aral melintang, peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada 22 Juni mendatang. Namun, pro-kontra masih terus berlangsung, bahkan ketika proses pendaftaran peserta lelang sudah selesai dilakukan. Pemicunya, tak lain karena biaya pembangunan yang dinilai fantastis.

Fisik bangunan dengan 36 lantai, 2 basement, dan 1 semi-basement ini akan menghabiskan biaya Rp 1.138.258.000.000 (Rp 1,138 triliun), dengan luas bangunan seluruhnya mencapai 157.586 meter persegi.

Setiap ruangan baru untuk satu anggota Dewan memiliki luas 111,1 meter persegi. Menurut DPR, besaran luas ini wajar untuk sebuah kamar kerja yang akan diisi oleh satu anggota Dewan, satu sekretaris pribadi, dan lima tenaga ahli. Nah, setiap meter perseginya dihargai Rp 7,2 juta, yang terdiri dari biaya konstruksi sipil dan arsitekturnya Rp 4,68 juta, plus biaya fasilitas elektrikalnya sebesar Rp 2,52 juta.

Maka, tak heran bila ada perhitungan kasar Rp 799,92 juta sebagai nilai satu ruangan kerja wakil rakyat Indonesia. Jika angka Rp 799,2 juta dikali dengan jumlah anggota DPR yang mencapai 560 orang, maka lebih kurang akan muncul angka sekitar Rp 447.955.200.000. Dari total anggaran, terdapat sisa Rp 690.302.800.000.

Kabiro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi DPR Sumirat tak mau menjelaskan soal hitung-hitungan ini. Ia hanya membantah bahwa perhitungan sesungguhnya tak demikian. Perhitungannya tak bisa digeneralisasi dengan angka Rp 7,2 juta karena itu hanya pagu demi kemudahan perhitungan. Pada dasarnya, angka rata-rata itu diperoleh dengan perhitungan pembangunan ruangan lainnya, seperti ruang rapat dan lobi.

"Enggak bisa digeneralisasi begitu. Jadi kalau rata-rata itu pembangunan per meter persegi. Kalau kita rinci lobi per meter berapa, dibandingkan dengan per meter ruangan anggota berapa, lain. Makanya, diambil rata-rata. Kalau diambil untuk hitung satu ruangan, enggak cocok," katanya kepada Kompas.com, kemarin.

Selain angka-angka di atas, terdapat pula angka lain sebagai biaya yang sudah dikeluarkan. Pertama, biaya manajemen konstruksi sebesar Rp 16.876.120.815 yang sudah terbayar Rp 864.141.000 dan biaya konsultasi perencanaan sebesar Rp 19.126.270.257 yang sudah terbayar Rp 9.607.798.000. Sebagian biaya yang sudah terbayar dilakukan pada tahun anggaran 2008-2010.

Lebih murah

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, angka pembangunan gedung baru DPR lebih murah daripada anggaran gedung Mahkamah Konstitusi pada tahun 2007 yang menelan biaya Rp 9 juta per meter persegi dan gedung Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp 8,6 juta per meter persegi pada tahun 2006.

"Kalau ukurannya rupiah, saya sudah berkali-kali meminta untuk menurunkan harga. Sampai detik terakhir, Pak Sumirat bilang harga sipilnya per meter persegi Rp 4,6 juta. Kalau mau ditekan lagi, tanggung jawab teknisnya gimana? Menurut Pak Sumirat juga, ini sama dengan bangunan empat lantai kecamatan," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (30/3/2011) sore kemarin.

Lagi pula, politisi Demokrat ini menegaskan, tak terlalu berat baginya jika memang semua fraksi dan anggota setuju untuk membatalkan pembangunan gedung baru. Asalkan, lanjut Marzuki, tak ada lagi penolakan-penolakan demi pencitraan fraksi seperti saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Nasional
    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    Nasional
    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Nasional
    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Nasional
    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

    Nasional
    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com