Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur: Polri Berupaya Evakuasi Ahmadiyah

Kompas.com - 06/02/2011, 21:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya sudah mengetahui dan berupaya mengevakuasi jemaah Ahmadiyah sebelum terjadinya penyerangan oleh massa.

Dalam jumpa pers di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Minggu (6/2/2011) malam, Timur menjelaskan bahwa Kepolisian Negara RI (Polri) telah mengetahui adanya kegiatan Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak tiga hari sebelum penyerangan oleh massa pada Minggu siang. Berdasarkan informasi tersebut, Polri kemudian menjemput pemimpin Ahmadiyah di Cikeusik, Ismail Suparman, dan mengamankannya di Kepolisian Sektor Cikeusik.

"Tanggal 3 Februari kemarin, ada informasi bahwa di Desa Peundeuy, Cikeusik, ada kegiatan dari warga Ahmadiyah dengan pimpinan Ahmadiyah setempat, yakni Ismail Suparman. Bahwa dengan kegiatan di Peundeuy ini, masyarakat tidak menerima. Akhirnya kami mengevakuasi Ismail Suparman pada 5 Februari lebih kurang pukul 13.00," kata Timur di Jakarta.

Setelah Parman diamankan, ujar Timur, jemaah Ahmadiyah di bawah pimpinan Kepala Keamanan Nasional Ahmadiyah Deden Sudjana datang bersama belasan anggota jemaah Ahmadiyah ke rumah Parman. Mereka datang dengan dua mobil.

Timur mengatakan, kedatangan Deden dan kawan-kawan itu untuk mengamankan rumah tersebut. Namun, massa yang marah tetap menyerang anggota jemaah Ahmadiyah sehingga  tiga orang tewas dan lainnya menderita luka-luka.

"Pada 6 Februari, lebih kurang pukul 07.00, ada yang mengatasnamakan saudara Deden dari Ahmadiyah pusat mengatakan bahwa rumah itu adalah inventaris warga Ahmadiyah sehingga polisi mengimbau agar bisa dievakuasi. Namun, masyarakat tetap menyerang," kata Timur.

Timur menegaskan, pihaknya akan mengusut kejadian tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com