Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kompasiana" Hadirkan Wajah Baru

Kompas.com - 18/01/2011, 20:16 WIB

KOMPAS.com — Memasuki tahun 2011, Kompasiana mengubah tampilan situs web-nya menjadi lebih segar dan modern. Wajah baru Kompasiana yang merupakan bagian dari pengembangan media sosial berbasis blog ini sudah diluncurkan sejak akhir minggu kemarin.

Dominasi warna biru yang sebelumnya menjadi warna latar diganti dengan warna putih. Warna yang menjadi identitas Kompasiana itu dipertahankan di bagian atas halaman, dipadu dengan aksen garis warna jingga dalam gradasi dua warna. Warna putih dipilih agar situs web terlihat lebih bersih dan lebih nyaman di mata.

Perubahan paling mencolok bisa dilihat dari bentuk tulisan utama (headline). Apabila sebelumnya headline terdiri atas dua kolom, kali ini dihadirkan dalam satu gambar besar, dilengkapi dengan foto dan nama penulis diletakkan di bawahnya.

Tata letak halaman juga mengalami perubahan, khususnya pada kolom "Tulisan Terbaru" yang sekarang diperlebar. Pepih Nugraha, salah seorang pengelola Kompasiana, mengungkapkan, perubahan tata letak dimaksudkan untuk mengoptimalkan tingkat keterbacaan setiap tulisan yang ditayangkan Kompasianer (netizen yang sudah mendaftar di Kompasiana).

"Setiap hari, konten yang beredar di Kompasiana antara 300-600 tulisan sehingga tulisan di halaman muka mengalir begitu cepat. Kita berharap dengan tampilan baru ini, tulisan yang ditayangkan bisa dibaca lebih banyak orang," kata Pepih.

Konten berkualitas
Selain itu, Kompasiana dengan wajah barunya berupaya menghadirkan konten yang lebih bermutu untuk pembaca setianya yang setiap bulan mencapai 2,7 juta pengunjung (unique visitor). Oleh karena itu, selain menayangkan langsung tulisan-tulisan Kompasianer di halaman muka, Kompasiana mengelola konten yang beredar dalam bentuk Headline, Highlight, Topik Pilihan, dan Rekomendasi.

Tulisan Kompasianer yang dianggap berkualitas dari sisi pembaca juga ditampilkan di bagian kanan situs, yaitu terdiri dari tulisan "Teraktual", "Paling Inspiratif", "Bermanfaat", dan "Paling Menarik".

Dalam waktu dekat, Kompasianer juga bisa ikut terlibat dalam pengelolaan konten dengan cara membuat sebuah topik atau tema tertentu yang berisi tulisan dari banyak orang.

Untuk meningkatkan interaksi antar-pengguna, Kompasiana sejak akhir tahun lalu telah menambahkan fitur "Aktivitas" di halaman Dashboard sehingga setiap orang bisa mendapatkan update aktivitas temannya. Kompasiana juga akan memverifikasi keanggotaan dan menerapkan sistem peringkat kepada para anggotanya.

Perubahan desain dan tata letak Kompasiana pada usianya yang ketiga tercatat yang ketiga sejak Kompasiana hadir, Agustus 2008. Sebelumnya, Kompasiana—yang tahun lalu meraih penghargaan tingkat Asia Pasifik dari WAN-IFRA—juga pernah melakukan perubahan kecil pada tampilan wajah yang lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com