Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Masih Selidiki Motif Gayus ke Luar Negeri

Kompas.com - 11/01/2011, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki hal yang menjadi motif Gayus H Tambunan pelesiran ke luar negeri pada September 2010.

Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri acara Sosialisasi Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rencana Aksi Nasional HAM 2010-2014 yang digelar di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (11/1/2011).

"Sekali lagi, masih dalam proses penyelidikan," katanya.

Timur mengatakan, kepergian Gayus ke sejumlah negara tersebut sudah menyalahi prosedur. Pihak kepolisian terus menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran hukum dalam kasus kepergian Gayus yang menggunakan paspor atas nama Sony Laksono itu.

"Pertama, soal paspor. Kedua, yang berkaitan dengan masalah ke luar negeri masih dalam penyelidikan," katanya.

Timur juga membantah jika dikatakan bahwa Gayus telah 68 kali keluar Rumah Tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok. "Saya tidak pernah mengatakan sekian atau 60 sekian, tapi semuanya tercatat dalam register penjagaan LP (rutan)," ungkapnya.

Catatan perjalanan Gayus tersebut, lanjut Timur, akan diungkap saat persidangan di pengadilan nanti. Sebelumnya, Gayus mengakui kepergiannya ke Kuala Lumpur, Makau, dan Singapura. Dia berhasil ke luar negeri dengan menggunakan paspor atas nama Sony Laksono.

Dalam paspor tersebut, perawakan Sony Laksono dalam foto mirip dengan penampilan Gayus saat menonton pertandingan tenis Commonwealth di Bali yang lengkap dengan wig dan kacamata.

Soal keluarnya Gayus dari rutan, seperti pelesir ke luar negeri dan ke Bali untuk menonton pertandingan tenis, Polri belum berhasil mengungkap motif sesungguhnya.

Ketika ditanya kemungkinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil alih kasus Gayus tersebut, Timur menjawab bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPK dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Tentunya kalau ada hal-hal yang KPK butuh penyelidikan lebih lanjut, saya kira sudah dalam bagian gelar perkara, termasuk dengan Satgas Pemberantasan Mafia hukum," katanya. "Sekali lagi kami berkoordinasi dengan KPK dan PPATK untuk mengungkap masalah ini," kata Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    Nasional
    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Nasional
    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Nasional
    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

    Nasional
    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com